Presiden Jokowi Berikan Pelindungan Untuk Warga Ahmadiyah Sintang dan Cabut SKB 3 Menteri

Presiden Jokowi Berikan Pelindungan Untuk Warga Ahmadiyah Sintang dan Cabut SKB 3 Menteri

Jumat, 3 September lalu, aparat kepolisian lengkap dengan tameng dan pakaian antihuru-hara, diam aja melihat kekerasan terhadap jemaah Ahmadiyah di Sintang.
Masjid Miftahul Huda dirusak oleh orang-orang yang intoleran di Sintang. Lagi-lagi warga Ahmadiyah jadi korban.
Kejadian perusakan masjid, adalah salah satu persekusi yang didapatkan warga Ahmadiyah. Itu yang selama ini kita tahu.
Padahal, jemaah Ahmadiyah sering sekali dapat ketidakadilan lainnya. Misalnya salah satu pemeluk Ahmadiyah yang tidak dapat KTP setelah menikah. Bahkan ketika menikah, orang tuanya tidak boleh menjadi wali nikahnya.
Ketakutan mendapatkan bully dan tidak punya kehidupan sosial juga jadi bayang-bayang anak-anak muda Ahmadiyah.
Padahal setiap warga negara berhak untuk memeluk agama dan beribadat menurut agamanya. Juga berhak atas kebebasan untuk meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
Tapi yang terjadi pada warga Ahmadiyah Sintang, bertolak belakang. Mereka tidak mendapatkan keadilan untuk memeluk agamanya.
Menko Polhukam dan Menteri Agama pernah bilang kalau pemerintah menjamin perlindungan sepenuhnya kepada warga Ahmadiyah. Namun kenyataannya, warga Ahmadiyah menjadi korban lagi.
Karena itu, kami meminta kepada Presiden Jokowi untuk menjamin keamanan dan kebebasan setiap orang yang ada di Republik Indonesia, termasuk warga Ahmadiyah dan mencabut Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri soal Ahmadiyah.
Ayo teman-teman, bantu kami untuk menyuarakan keadilan bagi warga Ahmadiyah di Sintang. Supaya pemerintah bisa segera mengambil tindakan untuk melindungi mereka.
Salam,
Gerakan Indonesia Kita
Penggagas:
1. Erry Riyana Hardjapamekas
2. Arief T. Surowidjojo
3. Alif Iman Nurlambang
4. Ade Rachman
5. Anna Hadipurnamasari
6. Atty R.
7. Bambang Ismawan
8. Betti Alisjahbana
9. Cahyono Eko Sugiharto
10. Diden Agus Rachmat
11. Eddi Kurniadi
12. Eddy Sudirman
13. Ening Nurjanah
14. Eva K. Sundari
15. Gatot Sanyoto W.A.
16. Gatot Sulistio
17. Gembong Isbudhy
18. Goenawan Mohamad
19. Hasiana Tatian
20. Henny Supolo
21. Heryudo Kusumo
22. Indra J. Rivai
23. Institut Sarinah
24. Ipong Witono
25. Karlina Supelli
26. Kemal A. Stamboel
27. Kuntoro Mangkusubroto
28. Mudji Sutrisno
29. Natalia Soebagjo
30. Nyoman Nuarta
31. Olga Lydia
32. Omi Komaria Nurcholish Madjid
33. P. Edwin Yahya
34. Riolina Ida LP
35. Sarwono Kusumaatmadja
36. Sigit Pramono
37. Taufik Rahzen
38. Ticke Soekrani
39. Tonton Kio
40. Tunggal Pawestri
41. Usmansyah Sulaeman