Tolak Pemberlakuan Ganjil Genap Prematur

Tolak Pemberlakuan Ganjil Genap Prematur

Dulu, waktu PSBB pertama kali diberlakukan dan belum banyak kasus Covid-19, kebijakan ganjil genap ditiadakan.
Tapi kini saat lagi banyak banget kasus Covid-19 di Jakarta, kenapa Pemda DKI malah kembalikan lagi ganjil genap dan mendorong warga berdesak-desakan naik angkutan umum?
Saya dulunya pengguna angkutan umum Transjakarta, tapi sejak pandemi saya putuskan untuk pakai kendaraan pribadi ke kantor guna mengurangi risiko bagi diri sendiri, keluarga di rumah dan rekan kerja di kantor.
Kalau ganjil genap kembali diberlakukan, sama aja dengan memaksa warga kembali pakai angkutan umum. Padahal ada keterbatasan jumlah kendaraan angkutan umum & kurangnya kedisiplinan penumpang, yang berisiko memperparah kasus Covid-19 di DKI dan sekitarnya.
KRL, LRT, MRT, Transjakarta, dan bus antar kota akan kembali ramai dan menumpuk lagi, akan semakin sulit melakukan physical distancing.
Kalau teman2 ingat, Pemprov DKI pernah membatasi / mengurangi angkutan umum di awal PSBB yg menyebabkan kepadatan (pengumpulan massa) di terminal, stasiun dan halte pada bulan Maret yang lalu. Sangat riskan.
Karena itulah, selama pandemi akan lebih baik jalanan padat oleh kendaraan daripada angkutan umum yg dipadati oleh penumpang. Lebih baik warga antri dalam kendaraan pribadi daripada berdesakan dalam kendaraan / angkutan umum. Lebih baik warga terlambat tiba di rumah karena kepadatan lalu lintas daripada berdesakan di terminal, stasiun, halte dan di kendaraan / angkutan umum.
Karena itu, saya membuat petisi ini kepada pak Gubernur DKI Anies Baswedan untuk tidak memberlakukan aturan ganjil genap sampai angka kasus Covid-19 di Jakarta menurun.
Daripada memaksakan ganjil genap lebih baik Pemprov DKI memaksimalkan pemberlakukan Working From Office (WFO) 50% di kantor2 di sekitar Jakarta, memperluas inspeksi di perkantoran, dan melakukan pemeriksaan secara intensif. Bukannya malah memberlakukan ganjil genap.
Dengan begini akan semakin sedikit warga yang berangkat ke kantor, menggunakan kendaraan umum maupun pribadi, artinya mengurangi resiko penularan
Janganlah membenturkan warga masyarakat dengan risiko yang belum ada solusinya, penyakit yang belum ada obatnya.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menolong kita, Amin.
Salam,
Freddy Sinurat
Sumber gambar: mediaindonesia.com