SELAMATKAN PETERNAK AYAM DARI KEBANGKRUTAN

SELAMATKAN PETERNAK AYAM DARI KEBANGKRUTAN

3.643 telah menandatangani. Mari kita ke 5.000.
Dimulai
Mempetisi

Alasan pentingnya petisi ini

Dimulai oleh Ariel Saheta

Indonesia merupakan salah satu produsen telur ayam terbesar ke-8 dunia dengan total produksi 1,3 juta ton pada 2019 berdasar data FAO. Berbagai daerah turut berkontribusi memenuhi kebutuhan telur nasional ini, salah satunya Blitar yang kerap dijuluki sebagai sentra produk unggas. Didata BPS Jawatimur Kabupaten Blitar menjadi penghasil telur terbanyak di Jawatimur disusul oleh Kabupaten Kediri.

 

Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Adi Andaka, peternakan rakyat ada di Blitar sejak akhir tahun 1970-an dan berkembang hingga kini. Saat ini jumlah peternak rakyat di Blitar sekitar 7.372 peternak dan peternak skala perusahaan mencapai 436. Adapun total populasi ayam layer atau ayam ras petelur dari peternak di Blitar mencapai 22 juta ekor. "Dari populasi ini dalam 1 hari yang bisa dihasilkan oleh peternak sebanyak 1.150-1.200 ton. Untuk skala lokal sudah termasuk berlebih. Stok ini juga digunakan untuk memasok kebutuhan di luar jawa baik itu Indonesia bagian timur atau Indonesia bagian tengah," ujarnya kepada detikcom beberapa waktu lalu saat Jelajah UMKM.
Baca artikel detikfinance, "Asal Muasal Blitar Dikenal Sebagai Sentra Peternakan Ayam Petelur" selengkapnya https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5374357/asal-muasal-blitar-dikenal-sebagai-sentra-peternakan-ayam-petelur

Bahkan pada tahun 2018 Gubernur Jakarta Anies Baswedan menandatangani MOU dengan Bupati Blitar saat itu Riyanto https://mediaindonesia.com/megapolitan/171081/gubernur-dki-dan-bupati-blitar-sepakati-suplai-telur-ke-jakarta

Kemarin pada Selasa 28 September 2021 ratusan Peternak Ayam Petelur melakukan aksi damai dengan cara membagikan telur dan ayam gratis kepada masyarakat yg melintas disekitar Kantor Bupati Blitar. Aksi ini didasari karena harga telur yg terus turun dan harga pakan ternak yg naik sehingga mengakibatkan kerugian di peternak. Menurut para peternak harga minimal telur yang seharusnya tidak kurang dari Rp. 20.000/kg untuk mendapatkan laba, sedangkan saat ini harga telur di peternak hanya sekitar Rp 14.000/kg itu mengkibatkan peternak tidak dapat menutup biaya operasional yg telah dikeluarkan. Kerugian peternak diperkuat dengan mahalnya harga pakan jagung yang dimana harga pasaran biasanya berkisar diharga Rp. 4.500/kg sekarang naik sampai tembus harga Rp. 5.800/kg

Berikut tuntutan peternak yg disampaikan pada aksi tersebut :

1.     Stop budidaya unggas oleh integrator

2.     Terbitkan PERPRES lindungi peternak UMKM

3.     Stabilitas harga telur

Dengan tuntuan tersebut diharapkan harga telur bisa stabil tidak terlalu mahal dikalangan konsumen dan tidak terlalu murah dikandang dan harga pakan wajar dipasaran tidak merugikan petani sebagai penghasil jagung untuk pakan ternak sehingga para peternak tidak merugi terus menerus dan terancam gulung tikar.

 

Oleh sebab itu kami para peternak membuat petisi ini sebagai dukungan moril dan untuk mendorong para pembuat kebijakan agar bisa menerbitkan peraturan yang melindungi para para peternak dari kebangkrutan.

Dukungan anda sangat penting untuk mempertahankan Blitar sebagai Sentra Peternakan Ayam Petelur dan sebagi penompang kebutuhan telur Nasional

3.643 telah menandatangani. Mari kita ke 5.000.