Instagram, Larang Penyebaran Foto Eksploitasi Bayi Primata, Dong! #BayiMonyetBukanKonten

Instagram, Larang Penyebaran Foto Eksploitasi Bayi Primata, Dong! #BayiMonyetBukanKonten
Alasan pentingnya petisi ini

Lagi scroll Instagram, mungkin kamu bakal lihat ada video-video bayi primata seperti monyet yang terlihat ‘lucu’ pakai baju manusia, didandani, atau diberikan berbagai challenge.
Konten-konten itu memang tampak ‘lucu’ dan gak berbahaya. Tapi, menurut Social Media Animal Cruelty Coalition (SMACC), konten-konten ini sebenarnya juga adalah kekejaman satwa.
Gimana gak kejam, sebelum dijual dan dijadikan konten, para bayi primata ini pertama-tama harus dipisahkan paksa dari induknya. Biasanya, induk mereka akan dibunuh supaya bisa lepas dari anaknya.
Bayi-bayi primata ini mungkin kelihatan tertawa dan tersenyum ketika didandani. Tapi, SMACC bilang bisa jadi sebenarnya itu adalah respon stress mereka. Belum lagi jika kontennya kejam, seperti mereka ditakut-takuti, dipaksa makan makanan pedas, atau disemprot air/selang.
International Union for Conservation of Nature (IUCN) Primate Specialist Group Section for Human-Primate Interactions sebenarnya punya pedoman gimana caranya menyebarkan foto hewan primata yang bertanggung jawab. Misalnya, memastikan mereka bersama kelompok mereka, dan kalaupun ada manusia, harus perawat profesional yang menggunakan peralatan pelindung yang sesuai. Ini artinya ada banyak konten yang diupload di Instagram gak sesuai dengan pedoman ini.
Instagram memang sudah memiliki mekanisme pelaporan untuk kekerasan hewan. Tapi, kami merasa fitur ini kurang efektif untuk jenis kekejaman yang gak langsung. Misalnya, konten-konten eksploitasi bayi primata.
Untuk itulah kami mohon agar Instagram mengkategorikan konten-konten bayi primata yang dipelihara sebagai hewan peliharaan sebagai bentuk kekejaman satwa. Selanjutnya, kami ingin Instagram memberikan fitur "report" khusus untuk laporan konten eksploitasi bayi primata.
Dengan menambahkan fitur tersebut, kita tidak hanya menerapkan temuan baru oleh SMACC dan IUCN, kita juga mengurangi jumlah foto eksploitasi bayi primata, dengan harapan mengakhiri kekejaman terhadap bayi primata, dengan menghentikan trennya agar tidak semakin meluas.
Dengan hormat,
Rheza Maulana, S.T., M.Si (Akademisi Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia)
bersama Koalisi Perlindungan Hewan Indonesia