Bank BCA, hentikan berharap pada batubara!

Bank BCA, hentikan berharap pada batubara!
Alasan pentingnya petisi ini

Sudah tahu terjadi perubahan iklim, kok BCA masih berharap sama batu bara sih?
Pasti pada tahu soal Bank Central Asia (BCA) kan? Itu lho yang beberapa waktu lalu sempat ramai diomongin karena pelayanan satpamnya yang ramah. Tapi, dari berbagai berita, kami jadi bertanya-tanya nih: apa ya portfolio pendanaan BCA sudah ramah bumi?
Soalnya, berdasarkan pantauan Global Coal Exit List, BCA masih melakukan pembiayaan di sektor batu bara antara Oktober 2018 - Oktober 2020, yaitu pinjaman pada United Tractors sebesar USD 88,0 juta. United Tractors merupakan salah satu anak perusahaan PT Astra International Tbk yang bergerak di sektor penjualan alat berat dan tambang batu bara.
Di sisi lain, di akhir 2021, Presiden Direktur BCA Bapak Jahja Setiaatmadja juga pernah secara publik meminta OJK memberikan kemudahan bagi perbankan untuk menyalurkan dana ke sektor batubara, karena “satu-satunya potensi yang kita punya adalah batu bara.”
Tentunya, kami jadi bertanya-tanya, sebetulnya berapa banyak sih proyek pertambangan batu bara yang telah dan akan terus dibiayai BCA? Dan apa betul BCA masih berharap sama sektor batu bara? Soalnya, Annual Report dan Sustainability Report BCA tahun 2020 menyebutkan bahwa dua di antara sembilan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan prioritas BCA adalah energi bersih dan terjangkau, dan penanganan perubahan iklim. Jika betul BCA masih membiayai proyek-proyek batu bara, tentu hal ini bertentangan dengan komitmennya sendiri, mengingat batu bara turut bertanggung jawab atas lebih dari 0.3 derajat celcius. Sayangnya, surat kami kepada BCA yang kami layangkan tiga bulan lalu untuk berdialog mengenai hal ini juga tidak berbalas hingga kini.
Ironisnya, BCA juga tampaknya sadar bahwa pembiayaannya terhadap sektor batu bara melawan arus tren global, dimana beberapa negara dan lebih dari 100 lembaga jasa keuangan swasta dunia telah berkomitmen untuk berhenti membiayai pembangkit maupun tambang batu bara. Pada KTT Perubahan Iklim COP 26 di Glasgow November 2021, setidaknya 23 negara, termasuk Indonesia, menunjukkan komitmennya untuk mengurangi penggunaan batu bara, dengan menandatangani ‘Global Coal to Clean Power Transition Statement.
Sayangnya, alih-alih ikut berkomitmen berhenti mendanai batubara, kok BCA tampaknya malah menganggap berhentinya pembiayaan luar negeri sebagai kesempatan bagi lembaga keuangan dalam negeri ya? Bukannya ini malah menjadi resiko, baik bagi kesehatan bumi kita maupun kesehatan keuangan BCA sendiri? Untuk itu, kami meminta agar BCA bisa tegas menyatakan berhenti mendanai bisnis batu bara dari hulu ke hilir dan menjadi yang terdepan dalam pembiayaan energi bersih terbarukan.
Yuk, kita dukung BCA agar tidak hanya memiliki pelayanan yang bagus, tapi juga berkontribusi positif terhadap krisis iklim dengan berhenti membiayai industri batu bara. Dukung kami untuk #BersihkanBankMu sekarang juga!
Salam,
Bersihkan Indonesia
Pengambil Keputusan
- Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja
- Dewan Komisaris BCA