ID I GER I JPN
Friends,
The global security situation is unstable with the war between Ukraine and Russia. Russia has not stopped even though they have been given sanctions. Currently there are around 4 million Ukrainans leaving their country to find refuge.
Vladimir Putin, the Russian president, is responsible for this war. He sent an army to illegally to attack civilians, including bombing a hospital in Mauripol.So, why is Putin still invited for the G20 Leaders Meeting in Indonesia this November?Indonesia should uphold human rights and support world peace. I think, by deliberately inviting Putin before the conflict settles, Indonesia isn’t showing their support for Ukraine.
Hence, through this petition we would like to ask the UK Government to speak to their Indonesian allies and refuse the attendance of Putin at the G20 Leaders Meeting next November, UNLESS he solves the conflict with Ukraine.
Indonesia, who currently holds the G20 presidency, should show their support to human rights!Thank you,
Milk Tea AllianceRead more
ID / EN
‘Everything will be okay.’
It was the writing on Kyal Sin’s t-shirt, a girl from Myanmar, when she was shot dead in her head demonstrating to resist the coup set by the Myanmar military.
The coup done by the military to the democratically-elected leaders in Myanmar has caused a humanitarian crisis. Internet access is cut, isolating the people in Myanmar.
The crisis itself has worsened. Repression done by the military has brought more victims. International press reported that at least 54 civilians were killed brutally by the military, including Kyal Sin.
The number of reported dead might be less than the actual number. Academicians in Myanmar also reported that more than 1500 people are being held, including lecturers and student activists.
We think that the lack of response from ASEAN countries to the military coup has contributed to the worsening situation in Myanmar. Instead of taking a serious and bold moral action, several ASEAN countries chose to deliver diplomatic rethorics. Indonesia and other countries are morally obligated to push ASEAN to take a bolder and better stance towards this issue.
We need to stand in solidarity with the young generation in Myanmar that have been taking a patriotic stance to uphold democracy, freedom and humanity for all people of Myanmar.
Indonesia and ASEAN countries should take a bold stance to avoid the humanitarian crisis in Myanmar continues, and to press the military junta to stop their repressive actions, in order to bring back democracy.
Hence, the United Nations and the ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR) to take action that can stop the violence and this humanitarian crisis.
Through this petition, we demand President Joko Widodo, as the representative of the Indonesian government, to make a statement that condemns the coup done by the military junta in Myanmar, that clearly violates the values of democracy and human rights.
We also demand the United Nations and the AICHR to take bolder and more serious actions to protect and restore human rights in Myanmar.
Let’s sign this petition to stand in solidarity with the people in Myanmar.
This petition was initiated by KIKA (Indonesian Caucus for Academic Freedom) and SEPAHAM (Indonesian Human Rights Lecturer Union).Read more
dhia al uyunbatu, Indonesia
27,284
3/14/21
LUKMAN HAKIM, Lukman Hakim Saifuddin, Joko Widodo, Anies Baswedan, Retno Marsudi, Jusuf Kalla, KH Ma'ruf Amin
Tanggal 03 Juni 2016, di halaman Facebook, Kementerian Agama RI memasang berita atau status yang berjudul "Iran Ajak Indonesia Kerjasama Bidang Pendidikan".
Sumber berita klik ini.
Jikalau pemerintah Republik Indonesia benar-benar menerima dan menyambut baik ajakan Iran ini maka tentu ini akan sangat menyakiti hati segenap umat Islam di Indonesia. Hal ini karena:
Kerjasama ini akan membuka peluang Iran untuk secara diam-diam maupun terang-terangan guna menyebarkan ajaran Syiah kepada umat Islam di Indonesia. Semua orang tahu bahwa Iran adalah pusat Syiah di dunia. Padahal, paham Syiah ini jelas-jelas bertentangan dengan ajaran agama Islam. Apalagi masih banyak warga negara Indonesia yang beragama Islam yang belum paham akan kesesatan Syiah. Kesesatan Syiah sendiri sudah difatwakan oleh MUI pusat dengan Fatwa nomor 84.
Kerjasama ini akan merusak stabilitas, ketahanan, dan keamanan nasional. Karena setiap negara yang di dalamnya ada pemeluk Syiah-nya maka bisa dilihat selalu ada perang dan konflik. Umat Syiah benar-benar begitu amat sangat membenci umat Islam dan kaum Syiah selalu ingin membinasakan kaum muslimin. Ini tentu tidak boleh dibiarkan. Kita bisa lihat apa yang sudah diperbuat kaum Syiah di Timur Tengah seperti di negara Suriah, Libanon, Irak, dan tentu saja Iran. Di negara-negara itu, umat Islam dihabisi.
Yang bisa kita lakukan adalah mari kita senantiasa peringatkan saudara-saudara dan teman-teman kita akan bahaya, penyimpangan, dan kesesatan Syiah supaya mereka tidak tertipu ajaran Syiah. Apakah kita rela jika keluarga kita dibunuh Syiah?
Selain itu kita harus memperdalam ilmu agama Islam yang benar dan selalu berdoa kepada Allah Ta'ala.Read more
Erlangga LazuardyIndonesia
28
6/3/16
The Norwegian Nobel Comittee, I Wayan Koster, Pemerintah provinsi bali, Parisadha Hindu Dharma Indonesia, Presiden Joko Widodo, The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization ...
Tri Hita Karana merupakan filosofi Hindu Bali yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan, Lingkungan, dan sesama Manusia. Filosofi ini merupakan inti dari budaya tradisional Bali, dan telah berhasil menciptakan alam toleransi serta perdamaian bagi kehidupan masyarakat Bali yang multikultural.
Saat ini dunia sedang menghadapi situasi yang sulit seiring dengan meningkatnya ekstremisme dan radikalisme, yang telah menciptakan teror, permusuhan, serta intoleransi. Padahal dua dekade yang lalu, ketika dunia memasuki abad ke-21, ada harapan serta mimpi yang besar untuk menciptakan era yang penuh perdamaian dan toleransi serta menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia
Tri Hita Karana merupakan filosofi yang sangat jarang ditemui dalam kebudayaan lain. Hal ini disebabkan perkembangan jaman yang pesat telah menggerus banyak aspek kebudayaan tradisional, fenomena yang terjadi secara luas di seluruh dunia.
Pemberian penghargaan Nobel Perdamaian kepada filosofi Tri Hita Karana tidak hanya dapat melestarikan ajaran tradisional tersebut, melainkan juga dapat mengangkatnya sebagai sebuah ideologi baru yang mampu memperkuat pola pikir serta kepedulian umat manusia agar senantiasa hidup dalam toleransi dan perdamaian, serta memecahkan masalah kemanusiaan, dimulai dari kesadaran manusia.
Pengakuan terhadap Tri Hita Karana melalui penghargaan Nobel Perdamaian akan menyelamatkan jutaan manusia di seluruh dunia, yang sampai detik ini masih hidup dibawah perang saudara, pelanggaran Hak Asasi Manusia, teror, ekstremisme, dan radikalisme akibat hilangnya toleransi dan perdamaian.
Sehingga "mimpi abad ke-21" yang pernah kita dambakan akan terwujud dan tetap abadi selamanya....
Tri Hita Karana is a Balinese Hindu philosophy that emphasizes the harmony of human relations with God, the Environment, and fellow humans. This philosophy is at the core of Balinese traditional culture, and has succeeded in creating a world of tolerance and peace for the lives of multicultural Balinese people.
These days, the world is facing a difficult situation along with increasing extremism and radicalism, which have created terror, hostility and intolerance. Even though two decades ago, when the world entered the 21st century, there were great hopes and dreams to create an era of peace and tolerance and uphold human rights.
Tri Hita Karana is a philosophy that is very rarely found in other cultures. This is because the rapid development of the era has eroded many aspects of traditional culture, a phenomenon that occurs widely throughout the world.
The awarding of the Nobel Peace Prize to the philosophy of Tri Hita Karana not only can preserve the traditional teachings, but also could be growth as a new ideology that is able to strengthen the mindset and concern of humanity and grow the spirit to always live in tolerance and peace, starts from people consciousness.
Recognition of Tri Hita Karana through the Nobel Peace Prize will save millions of people around the world, who recently still live under civil war, violations of Human Rights, terror, extremism and radicalism due to loss of tolerance and peace.
So that the "21st century dream" that we have ever dreamed of will come true and remain forever......
Read more