Tahun 2017, Ekuador menangkap sebuah kapal Tiongkok di dekat Kepulauan Galapagos dengan _freezer_ ilegal yang membawa 6.000 hiu, sebagian di antaranya hiu martil yang hampir punah.

Kisah serupa terjadi pada tahun 2018. Tahun lalu, 245 kapal terdeteksi di daerah itu dan dalam beberapa hari terakhir, para nelayan setempat telah SEKALI LAGI melihat armada kapal pengangkut muatan ikan Tiongkok (tepatnya, 260+ kapal pengangkut muatan ikan) membentuk barisan di tepi zona perlindungan kepulauan Galapagos (lihat www.vesselfinder.com untuk mendapatkan pembaruan secara real time), yang merupakan rumah bagi biomassa hiu terbesar di dunia. Seekor hiu paus bernama Hope sudah berhenti mengirim sinyal lokasinya kembali pada bulan Mei. Demikian pula menurut Global Activism, jumlah paus, lumba-lumba, penyu, dan hiu yang terdampar dan mati telah meningkat dalam 48 jam terakhir.

BBC - “Kepulauan Galapagos adalah situs Warisan Dunia UNESCO dan cagar laut terbesar di dunia. Zona antara daratan Ekuador dan Galapagos, tempat di mana kapal-kapal Cina berada, adalah rute migrasi utama bagi spesies langka yang melakukan perjalanan untuk berkembang biak, mencari makan, dan mencari perlindungan. Hal ini mengancam kelestarian keanekaragaman hayati di wilayah ini”, terutama karena spesies ini tidak mengenal batas wilayah. Kapal-kapal ini juga mencemari perairan kita yang masih asli dan murni, serta meninggalkan banyak sampah. Selain itu, sebagian besar hiu yang tidak diolah dibuang kembali ke laut tanpa siripnya (yang sangat diminati di pasar Asia).

Sejauh ini, baik pemerintah Ekuador maupun PBB belum memberikan pernyataan.

Masyarakat Ekuador dan masyarakat dunia mendesak untuk menghentikan masuknya kapal-kapal Cina yang menyerang dan tidak menghormati lautan kita, dan yang terpenting, keanekaragaman hayati kita.

Bantu kami menandatangani petisi ini sehingga dapat memberikan tekanan pada pemimpin kami untuk bisa bertindak SEKARANG. Bahkan jika Anda bukan orang Ekuador, bergabunglah sehingga kami dapat melindungi keajaiban alam yang menjadi milik kita semua.