Baru-baru ini, lagi ramai para influencer di berbagai media sosial yang memelihara bayi monyet ekor panjang. Keliatannya lucu sih, tapi tau gak, hewan primata itu bukan untuk dipelihara!

Saya dan JAAN (Jakarta Animal Aid Network) sejak tahun 2006 sudah aktif menyuarakan supaya hewan primata (termasuk monyet ekor panjang) gak dipelihara oleh manusia. Alasannya ada beberapa. 

Pertama, hewan primata sering tertular penyakit dari manusia. Ketika mereka sudah tertular, hewan-hewan ini bisa menyebarkannya kembali ke manusia, termasuk anak-anak yang mendekati mereka. 

Kedua, mereka juga bisa tumbuh menjadi sangat agresif. Kebanyakan monyet dipelihara ketika masih kecil dan dianggap lucu. Mereka lalu akan tumbuh di dalam kurungan, yang akhirnya menyalahi insting mereka. Saat sudah dewasa, kebanyakan monyet akhirnya ditelantarkan oleh pemiliknya dan dilepaskan begitu saja. 

Ketika lepas, ia bisa membahayakan manusia. Di tahun 2009, misalnya, ada monyet yang dilepas namun akhirnya menggigit banyak orang dewasa. 

Ketiga, ketika bayi monyet hendak dijual, mereka akan dipisahkan dari induknya. Bahkan, tidak sedikit yang membunuh induk monyet agar bisa menangkap bayinya. Kemudian, mereka akan diselundupkan sampai akhirnya dijual di pasar-pasar. 

Tindakan ini ilegal, loh. Sudah ada peraturan dari pemerintah yang melarang penangkapan gelap serta penyelundupan hewan.

Kami sudah mendorong Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membuat aturan untuk melarang pemeliharaan &  jual-beli primata. Tapi, kata KLHK isu ini belum prioritas. Katanya, karena populasi primata masih banyak. 

Padahal, jika nggak dikendalikan, jelas-jelas tindakan ini bukan hanya membahayakan populasi primata. Tapi juga bisa membahayakan manusia-manusia lainnya. 

Oleh karena itu, lewat petisi ini, kami meminta kepada Presiden Joko Widodo, Siti Nurbaya Bakar sebagai Menteri LHK serta Sudin sebagai Ketua Komisi IV DPR RI untuk membuat aturan yang melarang total pemeliharaan hewan primata oleh masyarakat.

Kami berharap, kalau pemerintah sudah memberikan aturan yang lebih jelas, kita bisa tidak hanya menyelamatkan para primata, tapi juga diri kita sendiri.

Bantu sebarkan petisi ini ke teman-temanmu, ya.

Salam,

Femke

Pendiri Jakarta Animal Aid Network (JAAN)