Indonesia merupakan negara kepulauan, yang berarti Indonesia memiliki banyak pulau dan dikelilingin oleh lautan. Laut dan sungai yang ada di Indonesia merupakan salah satu sarana bagi rakyat Indonesia untuk memenuhi kehidupan, dimulai dalam mencari nafkah, mencuci, mandi, untuk minum, dan lain lain. Tentu saja untuk memenuhi kebutuhan itu, mereka membutuhkan air yang bersih dalam melakukan kegiatan itu.

Tapi sering kali kita dengar berita yang berisi pencemaran air di Indonesia. Pencemaran yang terjadi di Indonesia sering disebabkan oleh banyak sampah dan limbah yang masuk ke perairan Indonesia. Baru baru ini Minggu, 23 Januari 2022, muncul berita atau kasus pencemaran air yang menyebabkan ribuan ikan waduk rungkut industry mati, diduga penyebab pencemaran air ini disebabkan oleh limbah pabrik.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 46 persen sungai di Indonesia dalam keadaan tercemar berat, 32 persen tercemar sedang berat, 14 persen tercemar sedang dan 8 persen tercemar ringan.  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat. Sungai di Indonesia banyak tercemar oleh limbah kegiatan industri seperti migas dan pertambangan, limbah rumah tangga, dan peternakan. 

Menurut KLHK, jika dilihat tren dari 2015 hingga tahun 2020, kondisi cemar berat ini semakin menurun jumlahnya. "Ini artinya, terjadi perbaikan kualitas air di Indonesia. Jadi pada tahun 2015 itu yang cemar berat sebanyak 79,5 persen sekarang sudah jadi 59 persen jadi mengalami perbaikan,” kata dia.

Pertama kita bersyukur Karena pencemaran yang terjadi telah menurun, tapi apakah kalian sudah puas dengan tingkat pencemaran yang sekarang? Masihkan kita berdiam diri? AYOK BERGERAK, jadikan perairan di Indonesia menjadi bersih kembali, jangan biarkan masyarakat ataupun perusahaan merusak lingkungan kita lagi.

Tanda Tangani Petisi Ini Mari Menjaga Perairan di Indonesia Bersama, STOP Pencemaran Air di Indonesia!