Tetapkan Hari Sadar Bencana!

Tetapkan Hari Sadar Bencana!
Alasan pentingnya petisi ini

Presiden Jokowi, Tetapkan Hari Peringatan Sadar Bencana!
Perintahkan kegiatan sadar bencana secara serentak di seluruh Indonesia!
Rentetan bencana alam beberapa pekan terakhir, telah menelan ribuan nyawa, ribuan luka, harta benda melayang, fasilitas publik porak poranda, juga trauma panjang yang sulit hilang. Dampak yang terus berulang, setiap kali bencana datang di negeri yang dijuluki laboratorium bencana ini. Dampak yang menambah panjang deretan korban bencana dari tahun ke tahun.
Analisis risiko bencana menunjukkan Indonesia zona rawan bencana alam dan mengungkapkan keluarga, masyarakat rentan terkena bencana. Gempa bumi dan tsunami, letusan gunung berapi, banjir, longsor, puting beliung, kekeringan dan beragam hidrometrologi lainnya.
Risiko bencana alam berhubungan erat dengan proses pembangunan manusia, sehingga jika tidak dikelola secara benar dampak bencana akan mengganggu kehidupan juga program pembangunan nasional untuk kesejahteraan. Pekerjaan rumah terbesar adalah membangun kemampuan bersama untuk mengelola bencana yang harus didahului dengan membangun kesadaran terhadap risko bencana.
Ajakan untuk untuk sadar bencana, mengenali risiko bencana di wilayahnya, sudah sering digaungkan, tapi tak cukup merata, dan kontinyu. Bulan Pengurangan Risiko Bencana PRB, setiap Oktober, yang terus digemakan oleh BNPB dan pegiat penanggulangan bencana, hanya direspon oleh sedikit dari 255 juta penduduk negeri. Begitu pun hari kesiapsiagaan bencana 26 April, kurang terdengar. Perlu perintah tegas melibatkan semua pihak.
Melalui petisi ini kami mendesak Presiden Joko Widodo untuk menetapkan dan menginstruksikan Hari SADAR BENCANA yang wajib diperingati oleh seluruh instansi pemerintah, sekolah, jajaran RT, RW, kelurahan, perusahaan swasta, dan lembaga lainnya. Hari yang harus diisi dengan kegiatan sadar bencana, berupa simulasi, sosialisasi, dan lain-lain, sesuai risiko bencana di wilayah masing-masing. Peringatan harus serentak agar terdengar kencang, harus masif agar menjangkau makin luas, dan terus berulang agar tertancap dalam ingatan, tertanam dalam benak setiap individu dan mampu membangun sikap serta prilaku tanggap bencana.
Petisi ini diinisiasi dan didukung secara pribadi oleh: Trinirmala Ningrum, Arin Swandari, Aully Grashinta, Reza Permadi, sonya imelda, Dwi Minarto, Nugrah Arya Tama, Santi Ariska, Rini Darsono, Faris Muhammad Gazali, Muhammad Rusydi, Arimbi Heroepoetri, Nina Dwisasanti,Cris Indra Cahya Baligau, Hilmi Lazuardi, Albertus Hari Pramono, Farah Sofa, Anung Karyadi, Winoto Basuki, Retno Listyarti