Kecelakaan maut akibat ditabrak truk batu bara kembali terjadi di jalan lintas Jambi-Muara Bulian.

Seorang mahasiswi Universitas Islam Negeri Sultan Taha Saifudin Jambi (UIN STS Jambi) tewas dalam kecelakaan tersebut. 

Peristiwa itu terjadi Kamis (11/11/2021) sekitar pukul 10.30 WIB di Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muarojambi. Kejadian nahas ini tepatnya depan gerbang Citra Raya City Jambi.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jambi Kombes Pol Dhafi minta Balai Perhubungan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah V Jambi untuk menyurati Kementerian ESDM terkait izin operasional pertambangan batu bara di daerah itu.

"Sebab izin operasional batu bara di Provinsi Jambi telah melanggar aturan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 tahun 2021 terkait Amdal lalu lintas," kata Kombes Pol Dahfi di Jambi, Selasa.

Pada tahun 2021 terjadi 56 kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korban meninggal dunia yang melibatkan truk batu bara. Adapun korban yang paling banyak adalah pengendara roda dua. Ini menambah daftar panjang kecelakaan yang disebabkan truk batu bara.

Dalam PP No 30 tahun 2021 terkait Amdal Lalin jika dilanggar maka angkutan tidak dapat beroperasi dan juga sumbernya yakni perusahaan tambang batu bara. 

Dimana aturan batubara juga telah diatur dalam Permenhub Nomor 60 tahun 2019 yakni batu bara merupakan angkutan barang khusus. Barang khusus ini harus mendapatkan izin angkutan barang khusus tidak berbahaya. Dan harus mendapatkan izin dari Dirjen Perhubungan darat.

Mahasiswa maupun masyarakat sudah banyak yang menyuarakan tentang keluh kesah dari kecelakaan yang disebabkan truk batu bara ini. 

Oleh karena itu, pemerintah sudah seharusnya lebih memperhatikan dan mendengarkan keluhan dari masyarakat. Pemerintah harus bisa memberikan kebijakan untuk masalah ini. Dengan membuat jalur khusus untuk truk-truk besar beserta truk batu bara, diharapkan tidak ada lagi mahasiswa maupun masyarakat yang menjadi korban dari peristiwa ini.

Dengan dibuatnya jalur khusus juga, saya rasa itu akan menguntungkan kedua belah pihak, yaitu baik masyarakat maupun sopir truk batu bara. Karna sejujurnya kecelakaan truk batu bara tidak hanya berdampak pada korbannya, melainkan supir batu bara juga. pastinya peristiwa ini membuat supir batu bara mengalami trauma dan juga kerugian.