Kota Ambon sudah terkenal secara luas di Indonesia sebagai kota dengan julukan "city of music", yang secara resmi ditetap oleh UNESCO sebagai kota Kreatif Berbasis Musik.

Hal yang miris masih terjadi dan nyata pada keseharian pelaku seni musik di kota ambon adalah belum adanya REGULASI KHUSUS yang mengatur dan menetapkan pendapatan seniman musik (selanjutnya disebut MUSISI) sebagai PROFESI khusus yang layak diperhatikan .

Adanya pengklasifikasian atau sertifikasi musisi (sesuai dengan tingkatan keterampilan memainkan instrument musik masing-masing) yang di selenggarakan oleh BEKRAF Tahun 2018 lalu, tidak mampu menjadikan hal ini sebagai acuan standar pendapatan dari musisi yang saat ini  ber- REGULER pada Hotel, Restoran, maupun Cafe yang beroperasi hampir di seluruh kota Ambon.

Yang Terakhir dan masih menjadi keresahan musisi pada umumnya adalah, upah yang diterima oleh musisi akhir-akhir ini hanya sebesar Rp.100.000,- per 4 sampai 5 jam bekerja pada usaha hotel, restoran, dan cafe pada umumnya. 

Sudah saatnya para musisi bersatu, berani bersuara dan bergerak demi KEPENTINGAN DAN KEMAJUAN BERSAMA membangun industri musik di kota Ambon. Langkah awal yang bisa kita lakukan adalah bersama-sama sepakat menaikan derajat musisi sebagai Profesi Khusus yang juga wajib diperhatikan pendapatannnya.

Buatlah REGULASI khusus yang menetapakan dan menerapkan pengklasifikasian khusus untuk jenis usaha setara kelas musisi yang sesuai demi pengoptimalan upah sesuai klasifikasi yang ada.agar tidak ada pengupahan yang katanya "nanggung" demi kemajuan dan kesejahteraan musisi di kota Ambon Tercinta ini.

Dukung Petisi Ini jika kamu MUSISI dan kamu PEDULI tentang keberlangsungan dan kesejahteraan musisi di masa mendatang. TABEA!!!!!