Di tempatku air ledeng nanti  jadi mahal. Akan naik 3 kali lipat dari biasanya. 

Ini semua karena PDAM kerjasama dengan PT. Tiara Cipta Nirwana untuk sediakan dan saluran air. Alasannya pun gak jelas kenapa mereka kerja sama. 

Soalnya PDAM sendiri sebenarnya sanggup untuk penuhi kebutuhan air di di desa Gili Indah. Selain itu ada juga perusahaan air lain, milik swasta yang beroperasi di Gili. Dan sebagian warga udah pakai air dari situ. 

Karena kerja sama ini, warga jadi rugi. Sebab, PT. Tiara Cipta Nirwana mewajibkan iuran minimum untuk tarif air. Misalnya, jika iuran minimumnya 300 ribu, walau kami hanya pakai 100 ribu, kami tetap harus bayar 300 ribu. 

Udah kami susah dapat air bersih, karena tinggal di pulau kecil, kini giliran pemerintah menyediakan air, malah kerjasama dengan pihak swasta yang bikin tarif air makin mahal. 

PDAM pun tidak diuntungkan dari kerjasama ini. Berdasarkan laporan Laporan Reviu BPKP NTB Nomor: LR-106/PW23/4/2017, PDAM berpotensi merugi 2,8 Miliar per tahun. Karenanya, kami heran, apa sebenarnya tujuan kerjasama ini. 

Kerjasama ini sudah dikritik oleh berbagai lapisan masyarakat. Termasuk, tokoh masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat. Saat ini, kami sedang mengadvokasi pak Bupati Lombok Utara, agar meliau mengambil sikap dan memutus kerjasama PDAM dan PT. Tiara Cipta Nirwana.

Namun, kami butuh dukunganmu, kawan. Sebab jika banyak yang mendukung, pak Bupati pasti akan lebih tersentuh dan merasa ini untuk kepentingan khalayak ramai juga. 

Dukung dan sebar petisi, ya kawan- kawan. Jangan sampai air yang jadi kebutuhan dasar, malah dibisniskan jadi mahal. Sebab air adalah sumber kehidupan. 

Salam,

AMATI
Aliansi Masyarakat Anti Korupsi