Dimulai tahun 2016 organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) dalam kondisi terbelah menjadi dua antara DPP GmnI dan Presidium GmnI, idealnya kedua belah pihak melakukan aktivitas bersifat kompetitif menunjukan siapa yang paling layak beridentitas sebagai organisasi GmnI.

Namun ditengah proses dialektika telah terjadi aktivitas sebaliknya yang dilakukan oleh anggota GmnI yang merupakan bagian dari pengurus DPP GmnI, padahal anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) idealnya berjalan sesuai kebutuhan organisasi Mahasiswa yaitu sebagai Sosial Kontrol, bukan malah menjadi bagian dari Penyakit Sosial, yaitu melakukan tindakan Asusila dan Pemerasan terhadap orang lain, apalagi jika merasa mewakili struktur tertinggi organisasi, tentu meskipun dilakukan secara Personal tetap Individunya merupakan bagian dari struktur organisasi GmnI/DPP GmnI, yang tindak tanduknya harus mencerminkan organisasi tersebut,

Atas dasar itu maka dengan ini Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) mengajak seluruh kader GmnI untuk melakukan konsolidasi serta menyatakan :

1. DPP GmnI telah mencoreng nama baik organisasi GmnI sehingga tidak layak mewakili organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI).

2. DPP GmnI telah merusak citra dan nafas perjuangan ideologi sebagai kelompok juang mahasiswa yang berdasarkan marhen (kaum kecil) dengan tindaka asusila & pemerasan .Hal ini tidak mencerminkan diri sebagai kader soekarnois dalam idiologi GmnI.

2. BUBARKAN DPP GMNI.

PRESIDIUM GMNI KLB MEDAN

MERDEKAAA!!!