BEM FEB UIKA MENOLAK KENAIKAN HARGA BBM
BEM FEB UIKA MENOLAK KENAIKAN HARGA BBM
Alasan pentingnya petisi ini
Terdapat dua permasalahan dalam persoalan BBM naik yang pertama ketika BBM dinaikan dan
yang kedua ketika BBM tidak dinaikan
1. Permasalahan ketika BBM naik
Terjadinya inflasi (Harga bahan dan barang ikut menaik) dikarenakan biaya operasional yang
meninggi, tentunya ini merupakan permasalahan yang besar dikarenakan mayoritas masyarakat
Indonesia merupakan kalangan ekonomi menengah kebawah dan juga Indonesia masih dalam tahap
pemulihan ekonomi pasca pandemi sehingga dengan adanya kenaikan BBM dan yang lainnya
memberi beban yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia.
2. Permasalahan ketika BBM tidak naik
- Harga BBM di Indonesia merupakan salah satu yang termurah di dunia, dengan harga terjangkau
akan berdampak kemacetan dan polusi dikarenakan mobilitas kendaraan yang sangat tinggi.
- Menurut WHO (World Health Organization) 60% penyakit di Indonesia disebabkan oleh polusi.
- Indonesia ketergantungan minyak Singapura
Indonesia memiliki sumber daya minyak yang melimpah namun sayangnya kekayaan tersebut
tidak dimanfaatkan baik, bahkan mayoritas kilang-kilang besar yang ada di Indonesia merupakan
milik perusahaan asing, pertamina hanya memiliki 7 kilang dan yang berfungsinya ada 6 itu pun
juga hanya mengurusi sumber daya minyak yang kecil.
Perusahaan asing menjual minyak Indonesia ke Singapura dengan harga 62 dollar per barrel atau
jika di kecilkan sekitar lima ribuan per liter. Mirisnya Indonesia membeli minyak Indonesia yang
dijual oleh Singapura dengan harga tiga belas sampai enam belas ribu per liter, namun masyarakat
Indonesia enggan membeli BBM dengan harga tersebut, maka pemerintah memberikan solusi
dengan subsidi BBM, sayangnya uang subsidi tersebut berasal dari pinjaman dana dari Singapura
dan memiliki bungan yang sangat besar.
Dari dua premis diatas dapat ditemukan konklusi bahwasannya titik permasalahannya itu bukan
di naik tetapnya harga BBM tapi ekonomi mandiri.