FKKA IKA UIT MENOLAK DUKUNGAN POLITIK MENGATASNAMAKAN LEMBAGA

FKKA IKA UIT MENOLAK DUKUNGAN POLITIK MENGATASNAMAKAN LEMBAGA
Forum Komunikasi Keluarga Alumni (FKKA) Universitas Indonesia Timur (UIT) bereaksi keras terkait dukungan kepada Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon presiden 2024.
Pasalnya dukungan tersebut mengatasnamakan 40 ribu alumni UIT Makassar, FKKA sebelumnya bernama Ikatan Alumni (IKA) UIT tidak pernah menyerukan dukungan politik atasnama lembaga secara resmi.
Seperti diketahui, Koordinator Koalisi Komunitas, Jurnal Syarif menyebut dukungan ke Ketua Umum PKB ini datang dari para nakes dan 40.000 alumni UIT. Dukungan ini pun disampaikan langsung di depan Gus Muhaimin saat ia mengunjungi kampus UIT.
"Kami dari koalisi komunitas pekerja kesehatan Sulawesi Selatan dan 40.000 alumni Universitas Indonesia Timur Makassar menyatakan sikap dan dukungan kepada Bapak Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Calon Presiden Republik Indonesia," kata Jurnal Syarif Selasa (1/3/2022) di pelatara Kampus 4, Jl Rappocini Raya.
Video pernyataan ini tersebar ke para alumni UIT termasuk di pengurus FKKA dan menyatakan ini adalah pencatutan dan tidak etis apalagi dilakukan di area kampus yang notabene steril dari politik praktis.
"Untuk hal ini sangat saya sayangkan dan tidak ada konfirmasi sebelumnya kepada saya dan pengurus lainnya," tegas Ketua Umum FKKA UIT, Aziz Pangerang melalui keterangan resminya, Rabu (2/3/2022).
Aziz mengungkapkan dalam video yang diterima ada nama salah satu TA H. Haruna yang merupakan Anggota DPR RI dari PKB yang juga Ketua Yayasan UIT Makassar.
"Apakah dia sebagai alumni (Jurnal Syarif) sendiri bisa mengatasnamakan alumni UIT dalam setiap kegiatan? kalau tidak bisa berarti kita sebagai pengurus alumni bisa tegur dia dan minta klarifikasinya," lanjutnya.
Sebagai ketua FKKA UIT sambung Aziz tidak pernah disampaika hal itu dan akan berkoordiasi kepada jajaran pengurus kalau mengatasnamakan alumni.
"Kalau ada terkait alumni saya menyampaikan dalam group (pengurus) kalau ada yang ingin mengatasnamakan alumni. Saya juga sudah wa (whatsapp) pak Jurnal cuma belum di respon," ungkap Aziz yang saat ini sebagai kurator di Jakarta.