Mengeksploitasi Lingkungan & Pekerja, STOP Fast Fashion!
Mengeksploitasi Lingkungan & Pekerja, STOP Fast Fashion!
Tren fashion yang berubah-ubah dengan cepat atau fast fashion, menyebabkan setiap penjual dan konsumen akan berbondong-bondong mengganti koleksi fashion mereka sehingga semakin banyak pakaian yang menjadi limbah. Industri fast fashion ini menjadi salah satu sektor yang paling besar mengakibatkan kerusakan lingkungan. Diantaranya penanaman bahan baku membutuhkan pasokan air yang besar dan pestisida yang mencemari lingkungan. Sedangkan serat sintetis berasal dari minyak bumi yang tidak bisa diperbarui. Pewarnaan tekstil menghasilkan limbah yang sangat berbahaya dan mencemari air dan tanah.
Selain buruk bagi lingkungan hidup, fast fashion juga buruk bagi para pekerjanya sendiri. Studi yang dilakukan oleh Bhardwaj dan Fairhust (2010) memperlihatkan bahwa para pekerja digaji rendah, tidak sebanding dengan jam kerja yang panjang dan penuh tekanan karena tuntutan produksi skala besar. Eksploitasi yang dilkakukan oleh industri fast fashion terhadap para pekerja tidak hanya terbatas pada pemberian upah yang tidak layak, tetapi juga pada berbagai sektor seperti tidak adanya jaminan kesehatan dan keselamatan.
Fast fashion tidak lebih dari pemuas kerakusan akumulasi keuntungan para pemodal besar yang lebih banyak masalahnya dibanding manfaatnya.
Maka dari itu, ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari fast fashion, yaitu:
1. berbelanja baju hanya ketika diperlukan
2. belanja di thrift store
3. hand-me-down/ mendonasikan baju layak pakai
4. mengirimkan baju tidak terpakai ke organisasi yang bergerak di pengolahan limbah pakaian
5. mendaur ulang pakaian
6. tidak mengikuti trend fast fashion
Untuk itu, saya mengajak semua untuk menandatangani petisi Mengeksploitasi Lingkungan & Pekerja, Stop Fast Fashion! demi keselematan lingkungan hidup dan para pekerja.