Tahun Ajaran Baru dimulai Januari 2021
Tahun Ajaran Baru dimulai Januari 2021
Menjelang pembukaan kembali kegiatan belajar-mengajar di sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan, pihaknya telah siap dengan semua skenario yang bakal diterapkan demi menjaga keamanan dari Covid-19.
Kemendikbud menilai, saat ini tidak diperlukan adanya perubahan tahun ajaran maupun tahun akademik, tapi metode belajarnya, apakah masih belajar dari rumah atau di sekolah, akan berdasarkan pertimbangan gugus tugas,
Namun masukkan dari kami sebagai orang tua meminta untuk semua Pengambil Keputusan untuk lebih mempertimbangkan beberapa aspek seperti:
1. Tidak semua anak memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (dari rumah)
2. Tidak semua orang tua memiliki kemampuan untuk mengajar anak yang baik.
3. Pada saat orang tua memiliki kesibukan lain, bagaimana dapat memastikan bahwa anak mampu melakukan proses pembelajaran secara mandiri, terutama untuk anak-anak usia dibawah 10 tahun yang kebanyakan masih gagap tekhnologi.
4. Saat orang tua tidak memiliki kesabaran dan waktu luang yang cukup untuk membantu mengajar anak secara full dan mandiri, hanya faktor negatif yang mungkin dirasakan anak seperti: perasaan proses belajar kurang menyenangkan, terlalu monoton, tidak clear/tidak jelas, dan anak tidak dapat mendapatkan ilmu secara maksimal.
5. Tahun ajaran baru adalah saat kelas baru, dengan guru wali kelas baru dan teman-teman yang baru. Murid tidak mengenal guru dan demikian pula Guru tidak mengenal karakteristik murid sehingga tidak dapat membantu murid untuk mencapai hasil maksimal.
6. Masuk sekolah saat pembukaan tahun ajaran baru di Juli 2020 juga belum tentu menjadi solusi, jangan sampai sekolah dapat menjadi cluster baru penyebaran virus corona yang sudah terjadi di beberapa negara lain.
Oleh karena itu kami memohon agar
TAHUN AJARAN BARU dipindah ke Januari 2021 dan bukan menjalankan tahun ajaran baru dari rumah dengan memberikan beban kepada Guru dan Orang Tua.
Walaupun ada resiko semua anak tertinggal setengah tahun namun untuk kesehatan dan kebaikan semua pihak harap dapat dipertimbangkan semua aspek tersebut.