HANSURU-HANSURU BADHA SUMANO KONO HANSURU LIWU

Berdasarkan data BPS tahun 2010, Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau lebih tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Untuk menjaga dan melestarikan kekayaan tersebut, negara menerbitkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan sebagai jalan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia menjadi masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan, berdikari secara ekonomi dan berdaulat secara politik.

Sebagaimana ucapan Presiden Joko Widodo, bahwasanya “Inti dari Kebudayaan adalah Kegembiraan”. Budaya itu melahirkan seni, dan seni itu melahirkan individu atau kelompok-kelompok yang kreatif. Sangat disayangkan jika suatu hal yang seharusnya menjadi lumrah dan pentasnya kerap memanjakan mata justru menjadi hal yang tabu di tempat asalnya sendiri. Yah, yang saya maksud itu di Muna. Begitu pasifnya aktivitas seni dan budaya di Muna membuat zaman semakin menggeser masyarakat kita perlahan meninggalkan tanah leluhurnya bahkan melupakan identitasnya sendiri. Meski begitu tak perlu menyalahkan sesuatu, apalagi saling menyalahkan. Hentikan menganggap diri sebagai korban.

Dalam rangka menjemput program Fasilitasi Bidang Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Tahun 2022. Melalui petisi ini, izinkan saya mewakili kawan-kawan yang lain bermaksud untuk mengajak semua orang, khususnya seniman dan budayawan yang tradisional maupun yang kontemporer, yang individu ataupun yang kelompok untuk secara bersama-sama mendukung pengusulan program Pandehao Wuto dengan tema “Membangun Industri Kreatif yang Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal di Muna”.

Pandehao Wuto berasal dari kata dalam bahasa Muna, yakni “Pandehao” bermakna Mengenal, Mengetahui atau Memahami sedangkan “Wuto” bermakna Diri Sendiri. Jadi program ini di desain selama 1 (satu) tahun untuk mengenal, menjaga dan mencari solusi terhadap pelestarian kesenian dan kebudayaan Daerah Muna. Adapun tujuan yang dicapai dalam pengusulan ini, yaitu:

• Meningkatkan partisipatif seniman, budayawan, akademisi dan masyarakat sipil dalam pengambilan kebijakan seni dan budaya Daerah Muna;
• Menciptakan ruang Cultural and Creative Industry (CCI) sebagai dasar strategi pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal dan membuka peluang kerjasama secara aktif di tingkat nasional dan tingkat internasional sesuai standar UNESCO.

Sebagaimana tujuan diatas, output yang diharapkan dari pengusulan ini bukan sekedar pengenalan, pembinaan, pelatihan atau berupa acara hura-hura kurang bermanfaat semata, melainkan juga terciptanya inventarisasi seni dan budaya Daerah Muna kedalam sebuah Big Data yang disertai dengan terbentuknya industri kreatif yang berkelanjutan berbasis kearifan lokal yang memanfaatkan potensi kesenian dan kebudayaan Daerah Muna.

Saya melihat air menjadi keruh dan tergenang karena menolak untuk mengalir. Saya melihat singa menjadi pailan kemudian perlahan mati jika enggan keluar dari sarangnya. Dan saya melihat gaharu berangsur melapuk sebab tak keluar dari hutan dan menjadi parfum. Begitu pula dengan kita sebagai manusia, menjadi tak efektif dan tak bisa berbuat banyak jika masih tercerai-berai, mengandalkan ego dan tidak berupaya untuk bersatu. Yang Tua memberi contoh, peluang dan dorongan, sedangkan Yang Muda memberi pikiran, waktu dan tenaga.

Mari bersama-sama bergandengan sebagai masyarakat yang Pokadulu (Gotong-Royong) menuju Era Masyarakat 5.0 - Saatnya menunjukkan wujud kepedulian dan kecintaan kita terhadap pusaka dan warisan so Inaihi bhe Amaihi we Liwu (Leluhur Kita di Daerah). It is the time for the real Artisant and Cultures professional to put aside our differences and unite unto One Banner, the Sign of the Blessed Land (Wite Barakati/Tanah Yang Diberkahi).

Jika Tuan dan Nyonya, Kakanda dan Adinda, Saudara dan Saudari sependapat dengan niat dan tujuan ini, maka berilah dukungan bagi rencana pengusulan program “PANDEHAO WUTO” dengan menandatangani petisi ini, yang Insya Allah akan bermanfaat bagi semua orang, bagi generasi yang akan datang khususnya bagi masa depan seni dan budaya Daerah Muna yang kita cintai.

Apa yang kita lakukan hari ini, bergema di keabadian ~