Mahasiswa meminta Bimbingan skripsi secara daring

Mahasiswa meminta Bimbingan skripsi secara daring
Alasan pentingnya petisi ini
Terkait efek domino jangka panjang yang disebabkan kenaikan BBM khususnya pertalite banyak berdampak pada semua sektor, termasuk pendidikan. Di dunia perkuliahan khususnya mahasiswa akhir sangat dirugikan akibat dari adanya kenaikan harga BBM khususnya pertalite, karena akan bolak balik mengurus skripsi dan menemui dosen pembimbing. Mayoritas mahasiswa khususnya di kampus IAI Nusantara Batang Hari 99% menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi mereka menuju kampus.
Rata-rata jarak tempuh mahasiswa dari rumah ke kampus IAI Nusantara Batang Hari sekitar 3-35 KM. Dengan jarak tersebut rata-rata menghabiskan 1-2 liter bensin sekali jalan. Ditambah rata-rata mahasiswa belum berpenghasilan dan masih banyak yang tergantung terhadap pemberian orang tua, membuat biaya membengkak.
Maka dari itu banyak mahasiswa tingkat akhir meminta agar pihak kampus memberikan keringanan berupa tata cara bimbingan skripsi yang awalnya harus tatap muka diganti dengan cara online lewat meeting room atau aplikasi chatting.
Setelah ditinjau mahasiswa akhir banyak mengeluhkan jarak dan fleksibilitas saat bimbingan tugas akhir kurang tepat bila masih menggunakan bimbingan dengan cara lama. Mahasiswa hanya mengharapkan bimbingan online dipertimbangkan untuk digunakan sebagai media baru yang efisien, efektif dan fleksibel.
Ditambah oleh infrastruktur jalan yang semakin parah rusak akibat jumlah tonase kendaraan yang lewat over load, mengakibatkan angka kecelakaan saat berkendara khususnya kendaraan sepeda motor yang dipakai oleh mahasiswa.
Mungkin keuntungan lain akan juga didapatkan oleh dosen adalah banyak waktu yang bisa digunakan misalnya untuk istirahat atau menyiapkan bahan ajar untuk perkuliahan mahasiswa baru.
Jika ini terlaksana maka kampus IAI Nusantara Batang Hari akan menyandang status sebagai kampus ramah dan memiliki fleksibilitas tinggi bagi mahasiswa dan masyarakat.