Ibu Dekan yang kami hormati, mencermati perkembangan Pemilihan Umum Raya yang telah terjadi, kami dari FORUM MAHASISWA PEDULI DEMOKRASI FEB-UNEJ  merasa harus bersuara setelah mendapatkan temuan pada kegiatan Pemilihan Umum Raya baik yang terjadi sebelum Pemungutan Suara maupun setelah pemungutan Suara. Beberapa temuan telah mengindikasikan kecurangan, intervensi, yang dilakukan oleh oknum khususnya pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM tanggal 28 Desember 2021. Temuan-temuan tersebut dapat dibaca pada akun Instagram @fmpd.feb

Hal-hal tersebut menimbulkan kegaduhan dalam forum, mengingat ternyata KPUMF  dan Panwaslu tidak netral oleh sebab beberapa oknum dalam internal KPUMF dan Panwaslu ikut voting PEMIRA BEM FEB UNEJ. Mahasiswa-mahasiswi FEB UNEJ yang tergabung dalam forum secara tegas mengecam perlakuan KPUMF dan Panwaslu yang tidak netral dan tidak independent sebagai penyelenggara PEMIRA yang kita hormati bersama. Forum kemudian semakin gaduh dan akhirnya ditutup sepihak oleh Host ZOOM Meetings tanpa adanya kejelasan dari pihak-pihak KPUMF, Panwaslu, maupun DKPP.

INI MERUPAKAN BENTUK KECURANGAN YANG TERSTRUKTUR, SISTEMATIS, DAN MASIF

Oleh karena alasan tersebut kami memohon kepada Dekanat untuk :

1. Mengawal proses ini agar dilaksanakan dengan cara adil dan beradab.
2. Menolak keras pengalihan isu dengan nama Aliansi Penyelamat Demokrasi yang menciderai demokrasi dan keadilan sebagai upaya mendelegitimasi proses pemilihan yang demokratis.
3. Tidak turut serta dalam Pengucapan sumpah dipandu oleh Dekan FEB Universitas Jember atau yang mewakili, Penetapan hasil Pemilu Raya ditetapkan melalui rapat pleno terbuka yang memenangkan calon 02 karena melanggar UU.
4. Mengetahui bahwa kami FORUM MAHASISWA PEDULI DEMOKRASI FEB-UNEJ  dan mahasiswa independen FEB UNEJ melakukan MOSI TIDAK PERCAYA KEPADA PENYELENGGARA PEMILU RAYA YANG TIDAK DEMOKRATIS DAN ADIL.