BANTU PESERTA PMM

BANTU PESERTA PMM

0 telah menandatangani. Mari kita ke 50.
Dengan 50 tanda tangan, petisi ini akan lebih mungkin ditampilkan di halaman rekomendasi!
HABIB MULYADI memulai petisi ini kepada Mahasiswa dan

Progam Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) adalah salah satu program utama yang diluncurkan oleh kemendikbud-ristek. Melalui program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, para mahasiswa akan berkesempatan belajar diuniversitas yang berbeda dari sabang sampai merauke. Tak hanya itu, progam ini juga memberikan kesempatan untuk para mahasiswa dari sabang sampai merauke untuk dapat berjumpa, bercerita dan berbagi antara satu sama lain. Peserta program PMM akan diberangkatkan ke PT Penerima (Universitas tempat berkuliah secara Luring) yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami secara lebih tentang adat dan budaya didaerah dimana dia ditempatkan. Tentunya hal ini akan menambah pengalaman dan wawasan bagi para peserta PMM.

Kegiatan PMM ini juga memberikan kemudahan untuk para mahasiswa dalam proses pelaksanaan kegiatan ini sendiri. Kegiatan ini setara dengan 20sks perkuliahan. Mahasiswa bebas memilih mata kuliah lintas jurusan, apapun itu. Para peserta juga mendapatkan benefit berupa, Gratis Biaya Semester, Uang Saku, tiket PP dari daerah Tempat tinggal ke tempat PT penerima, Biaya Penginapan dan lain sebagainya.

Akan tetapi dalam proses pelaksanaan dari kegiatan ini sendiri mengalami berbagai kendala, mulai dari kurang nya sosialisasi kepada para penanggung jawab kegiaan di tiap-tiap PT. Kemudian biaya semester yang seharusnya keluar saat semester pelaksanaan kegiatan PMM ini sendiri, akan tetapi diinfo terbaru bahwa biaya tersebut keluar diakhir kegiatan. Kemudian uang saku yang sampai saat ini tidak turun kepada para peserta PMM. Tiket pesawat bagi para peserta PT penerima yang telah mengajukan luring yang belum ada kejelasan sampai saat ini kapan tiket tersebut akan keluar serta dana awal untuk keberangkatan bagi mahasiswa yang akan diberangkatkan yang juga belum dicairkan sampai saat ini. Para panitia beralasan hal tersebut diproses 10 hari kerja setelah pengajuan, akan tetapi ada yang sampai lebih dari 10 hari kerja dan sampai saat ini masih belum cair juga. Belum lagi ditengah kondisi pandemi Covid-19, dibeberapa PT telah menetapkan melaksanakan perkuliahan secara daring, sehingga apa yang menjadi esensi atau tujuan dari kegiatan ini tidak tersampaikan. Mahasiswa hanya belajar dari internet dan youtube serta mengundang pemateri secara daring tidak bersentuhan langsung pada tempat yang menjadi objek hanya membuat kegiatan ini hanya seperti kegiatan formalitas saja, yang pada dasarnya mahasiswa dapat melakukan pembelajaran sendiri secara pribadi. Dari pusat telah menyampaikan bahwasannya wilayah dengan level penanganan Covid-19 3-1 boleh melaksanakan perkuliahan secara luring, akan tetapi banyak universitas yang tidak menyanggupi hal tersebut. Perlu dipertanyakan bagaimana persiapan para PT penerima dalam keberaniannya mengambil peran menjadi PT yang akan menerima para peserta PMM ini.

Dalam perkuliahan yang kami lalui dari hari pertama hingga saat ini, kami mengalami berbagai macam kendala yang menyulitkan kami untuk dapat mengikuti proses belajar mengajar secara aktif dan efektif. Berbagai kendala tersebut ialah, jaringan yang tidak stabil yang dimana rata-rata peserta merupakan masyarakat daerah (desa) yang tidak memiliki jaringan internet sehingga menghambat keikut sertaannya dalam proses perkuliahan. Kuota internet yang terbatas, sampai saat ini dana bantuan untuk para peserta PMM belum juga turun kepada peserta, sehingga memaksa beberapa peserta untuk berkuliah sambil berkerja untuk dapat melanjutkan proses studi. Kondisi lingkungan geografis diberbagai daerah juga mempengaruhi proses belajar mengajar yang dilaksanakan, seperti halnya turun hujan, listrik padam, waktu ditiap daerah yang berbeda sehingga sangat menyulitkan untuk menentukan jam kuliah dan untuk dapat mengikuti proses perkuliahan. Tugas-tugas kuliah yang seharusnya dilakukan secara offline seperti halnya tugas praktek, observasi dan lain sebagainya, apalagi yang dilakukan secara berkelompok bersama dengan teman-teman mahasiswa, membuat kami tidak dapat membantu sedikitpun usaha kecuali hanya do'a. Susahnya untuk berkonsultasi kepada dosen pengampu mata kuliah yang apabila dilakukan secara online sangat-sangat tidak efektif juga membuat kami sangat sulit memahami segala bentuk pembelajaran yang ada, belum lagi tugas yang telat kami ketahui akibat berbagai macam hal yang harus diurus sehingga ketika melihat hal tersebut sudah melalui batasnya kamipun telat mengumpulkan.

Petisi ini bertujuan untuk menuntut hak hak para peserta PMM agar dapat terpenuhi dengan sebagaimana mestinya.

0 telah menandatangani. Mari kita ke 50.
Dengan 50 tanda tangan, petisi ini akan lebih mungkin ditampilkan di halaman rekomendasi!