Masalah kekerasan seksual bukan merupakan isu yang asing terdengar di telinga kita. Kekerasan seksual merujuk pada merendahkan harga diri seseorang melalui tindakan seperti melecehkan, menghina dan/atau menyerang tubuh. ‘Kekerasan seksual’ sedikit berbeda dengan ‘pelecehan seksual’, perbedaan ini hanya terkait tindakan seksual yang sudah mengarah ke sentuhan fisik hingga pemerkosaan.

Parahnya, hingga sekarang banyak terjadi kasus kekerasan hingga pelecehan seksual pada anak di bawah umur, yang dilakukan oleh segelintir oknum. Masih ingat kasus pelecehan seksual terhadap 13 santriwati di Bandung? Tindakan keji yang dilakukan oleh pemilik sekaligus pengurus pondok pesantren Tahfiz Al-Ikhlas bernama HW.

Perilaku binatang yang terselimut pada tubuh manusia tidak bisa kita biarkan berlanjut. Masih banyak kasus kekerasan hingga pelecehan seksual di Indonesia yang terjadi selain tindakan yang dilakukan HW. Kekerasan ini merujuk pada anak-anak, yang seharusnya mendapat perhatian dan perlindungan di usianya, bukan malah mendapatkan pelecehan.

Jika anda mencari berita mengenai kekerasan seksual yang terjadi pada anak-anak, tidak sedikit kasus tersebut dapat ditemukan di media pencarian. Ini menandakan masih buruknya moral manusia yang tidak dapat menahan nafsunya, bahkan kepada anak di bawah umur.

Solusi tidak hanya dilakukan oleh orangtua saja, namun juga pribadi anak tersebut. Beberapa solusi dari masing-masing pandangan sebagai orangtua dan anak adalah:

• Orangtua

1. Menjalin Komunikasi dan Kehangatan dengan Anak
2. Memberikan Edukasi Seks pada Anak (Ajari Anak Bahwa Beberapa Bagian Tubuh Bersifat Pribadi)
3. Mengajarkan Anak untuk Membuat Batasan
4. Beri Tahu Anak untuk Terbuka dengan Orang Tua
5. Ajari Anak Cara Keluar dari Situasi yang Menakutkan atau Tidak Nyaman

• Anak

1. Jangan Percaya Penuh pada orang baru dikenal atau bukan sanak saudara
2. Hindari Obrolan Berbau Porno
3. Berani Bersikap Tegas
4. Mempersiapkan Alat Pelindung Diri

Oleh karena itu, kita harus lebih aware terhadap kekerasan di sekitar kita baik itu kecil maupun besar, sehingga dapat menghindarkan diri dari perbuatan yang tidak-tidak, terutama memberikan pengawasan lebih terhadap anak-anak.