Menolak Legalisasi Ganja di Indonesia

Menolak Legalisasi Ganja di Indonesia
Alasan pentingnya petisi ini
Ganja atau mariyuana berasal dari tanaman bernama Cannabis sativa. Tanaman satu ini memiliki 100 bahan kimia berbeda yang disebut dengan cannabinoid. Masing-masing bahannya memiliki efek berbeda pada tubuh.Senyawa cannabinoid sebenarnya diproduksi juga oleh tubuh secara alami untuk membantu mengatur konsentrasi, gerak tubuh, nafsu makan, rasa sakit, hingga sensasi pada indra. Namun pada ganja, sebagian senyawa ini sangatlah kuat dan bisa menyebabkan berbagai efek kesehatan serius jika disalahgunakan.Efek pada otak
Bahan aktif dalam mariyuana, delta-9 tetrahydrocannabinol atau THC, bekerja pada reseptor kanabinoid pada sel-sel saraf dan memengaruhi aktivitas sel-sel tersebut. Beberapa area otak memiliki banyak reseptor cannabinoid, tetapi area otak lainnya hanya memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali. Sebagian reseptor kanabinoid ditemukan di bagian otak yang memengaruhi kesenangan, daya ingat, pikiran, konsentrasi, persepsi indra, dan koordinasi gerakan. Ketika Anda mengonsumsinya dalam dosis tinggi, penggunanya akan mengalami berbagai gejala seperti halusinasi, delusi, rusaknya daya ingat, dan disorientasi (linglung). Hal ini terjadi karena reseptor kanabinoid bekerja terlalu aktif.
Efek Penggunaan Ganja/ Cimeng
Efek pada jantung
Mariyuana bisa menyebabkan detak jantung meningkat 20-50 kali lebih banyak per menitnya. Bahkan, efeknya bisa lebih parah saat Anda menggunakannya bersamaan dengan obat-obatan lain. Ketika tekanan darah dan detak jantung melonjak tajam, Anda empat kali berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dalam satu jam pertama setelah merokok ganja.
Efek pada tulang
Penelitian menemukan fakta bahwa orang yang merokok cimeng dalam jumlah besar memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah. Akibatnya, orang tersebut lebih rentan mengalami patah tulang dan osteoporosis di kemudian hari. Selain itu, penelitian yang dilakukan di University of Edinburgh, Inggris, menemukan fakta bahwa pengguna cimeng berat mengalami pengurangan indeks massa tubuh. Hal ini juga berpengaruh pada kepadatan tulang cenderung menghilang, sehingga meningkatkan risiko osteoporosis.
Efek pada paru-paru
Cimeng yang dikonsumsi dengan cara dibakar seperti rokok bisa menyebabkan rasa terbakar dan menyengat pada mulut serta tenggorokan. Selain itu, para peneliti juga menemukan fakta bahwa perokok cimeng bisa mengalami masalah pernapasan yang sama dengan perokok tembakau, seperti:
1. Batuk berkepanjangan
2. Produksi dahak meningkat
3. Penyakit dada akut
4. Peningkatan risiko infeksi paru-paru
Meski kebanyakan perokok cimeng tidak mengonsumsi tanaman ini sebanyak perokok tembakau, efeknya tetap tak boleh diabaikan. Ini karena cimeng atau mariyuana mengandung lebih banyak hidrokarbon karsinogenik dibandingkan dengan asap tembakau. Tak hanya itu, para perokoknya juga cenderung menghirup lebih dalam dan menahannya di paru-paru mereka. Akibatnya, risiko penyakit jauh lebih besar.
Meski memiliki manfaat medis, seperti: mencegah glaukoma, meningkatkan kapasitas paru, mencegah kejang karena epilepsy, mematikan beberapa sel kangker,mengurangi nyeri kronis, mengatasi masalah kejiwaan, memperlambat pekerjaan Alzheimer. ganja juga bisa menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi berlebihan. Oleh karena itu, jika ada obat lain yang mungkin lebih efektif dan tentu saja legal, sepertinya kita belum harus beralih ke tanaman yang satu ini.
Pasalnya di Indonesia sendiri pemakaian ganja untuk obat masih belum dilegalkan karena efek negatif yang ditimbulkannya. Ganja bisa memunculkan masalah kesehatan yang tak main-main. Hal ini terutama terjadi ketika Anda menggunakannya sembarangan tanpa seizin dokter. Hal inilah yang menyebabkan ganja tidak bisa dijadikan sebagai barang legal.