SKS membuat siswa bingung, karena minimnya jam pembelajaran dan hanya disuruh untuk membuat UKBM. UKBM membuat siswa bangkrut karena banyaknya UKBM yang harus di fotokopi dari setiap mapel. UKBM membuat siswa tidak memiliki waktu luang untuk bermain, dan hanya mengerjakan tugas setiap harinya. Sistem SKS membuat siswa merasa bersaing sehingga menimbulkan persaingan anatara yang IQnya tinggi dapat mengerjakan dengan cepat, dan yang IQnya standar mengerjakan dengan lambat. Kurangnya pelajaran menerangkan, membuat siswa menjadi bingung saat ulangan, karena hanya di berikan UKBM yang mungkin tidak seperti soal ulangan. Jika sekolah kembali ke sistem semula, akan lebih bagus dari pada sistem SKS. Siswa akan lebih mengerti saat pembelajaran karena semua di jelaskan dengan detail. Dan tidak adanya UKBM membuat siswa akan memiliki waktu luang untuk melakukan sesuatu tanpa ada jeratan tugas UKBM setiap harinya. Dan anak bisa bermain. Sistem SKS Indonesia, membuat anak terjerat oleh UKBM, layaknya di penjara dengan banyaknya tugas.