Kekerasan Verbal di Lingkungan Kerja

Kekerasan Verbal di Lingkungan Kerja

Dimulai
7 Agustus 2022
Tanda tangan: 28Tujuan Berikutnya: 50
Dukung sekarang

Alasan pentingnya petisi ini

Dimulai oleh Rosida Felia

Saya menulis mewakili adik saya. Kekerasan verbal di lingkungan kerja. Mungkin banyak orang tidak menyadari bahwa perkataan bisa menyakiti orang lain. Saya memulai petisi ini karena setiap pulang kerja, adik saya menangis. Dia bukan orang yang gampang menangis, tapi hari-harinya setelah bekerja menjadi perhatian saya.

 

Semua berawal ketika dia diterima bekerja di salah satu toko emas terbesar di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Toko emas itu ada di dekat pusat kota Kudus, dengan followers instagram ribuan. Dia terima dengan baik, bosnya sangat baik, karyawan lama juga baik, hanya ada satu karyawan bernama Fina Sahara yang setiap hari mencelanya. Fina belum ada 3 bulan bekerja disana. Celaan biasa tidak menjadi masalah, namun celaan itu terjadi terus-menerus dan terulang setiap harinya.

 

Seperti ini kurang lebihnya :

"HEH KALAU KERJA ITU JANGAN DIAM TERUS" Padahal adikku sedang bekerja membuat simpul benang satu per satu untuk setumpuk perhiasan.

"GAUSAH SOK PAKAI BAHASA INDONESIA"

Apa salahnya berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia. Bos / owner toko emas tidak keberatan dan masih menanggapi dengan baik.

"KALAU MAU TUTUP TUH ANGKAT-ANGKAT BARANG. JANGAN BERDIRI DIAM TERUS." Padahal posisinya sedang mengangkat barang dan menatanya.

"NGAPAIN LAP NYA KAMU TARUH SITU, BALIKIN"

Adik saya menjawab "Tadi saya sudah tanya mbak nya, disuruh ninggal disitu dulu."

"LHA TERUS BUAT APA DISITU? BALIKIN. DIBILANG BALIKIN YA BALIKIN"

Omelan-omelan berlanjut setiap pagi, siang, sore. Padahal Fina bukan owner. 

 

Kenapa saya menyebut kekerasan verbal dalam pekerjaan? 

Karena perkataan Fina sudah dalam kategori menyakiti adik saya, menyebabkan trauma hingga adik saya tidak mau berangkat bekerja, menangis setiap malam, dan saya bisa bilang karena Fina, kesehatan mentalnya terganggu. 

Ayah saya pada tanggal 5 Agustus menjemput adik saya, dia berkata "Kamu Fina ya? Anakku jangan kamu marahi terus ya, sama sama bekerja"

Puncaknya, 

Tanggal 6 Agustus 2022, pukul 20.35, saya yang menjemput adik saya. Saya berhenti diatas motor di pinggir jalan seperti biasa, menunggu dia datang, tapi yang datang malah tiga orang (dan adik saya belum ada)

 

Fina, Anis, Astrid ternyata nama orang yang mendatangi saya (lebih tepatnya melabrak). Bukti bisa dilihat cctv pada jam dan tanggal itu. Mereka datang dengan marah-marah. Karyawan toko melakukan pengeroyokan. Kenapa saya kategorikan dalam pengeroyokan? 

  1. Biasanya ketika saya menjemput, sudah tidak ada orang selain adik saya. Karena saya juga bekerja dan jam pulang saya selalu sama.
  2. Anis awalnya adalah teman baik adik saya. Lalu ternyata ikut dengan Fina untuk melabrak saya. 
  3. Astrid tidak pernah ada sangkut pautnya, tiba tiba ada di lokasi
  4. Mereka bertiga menghampiri motor saya dan marah-marah di pinggir jalan, lebih tepatnya di depan umum.

 

"MAKSUTNYA GIMANA? SAYA NGAJARIN DIA KOK AYAHMU BILANG SAYA MARAHIN DIA TERUS. DIA KERJANYA GITU YA EMANG HARUS DIAJARIN"

Saya menjawab "Lihat dulu kamu ngomong sama siapa, saya lebih tua loh, datang-datang kok langsung marah-marah"

"YA SIAPA SURUH AYAHMU NYINDIR SAYA, DIBILANG SAYA MARAHIN TERUS. SAYA TUH NGAJARIN DIA, BIAR NGGAK DIMARAHIN SAMA BOSNYA"

Saya jawab lagi "Kalau dari caramu ngomong (tepatnya ngelabrak) saya, ya itu namanya memang bukan ngajarin. Kalaupun kamu ngajarin, kenapa karyawan yang sudah bekerja lama, ngajarinnya beda, nggak kayak kamu."

"MEREKA JUGA KOMPLAIN KALAU ADIKMU TUH KERJA NGGAK NGAPA-NGAPAIN. YA KENA MARAH BOSNYA SIAPA? AKU"

Saya jawab "Buktinya karyawan lama tidak ada yang mengajari dia seperti caramu ngomong ini. Urusan dimarahi bos, kamu nggak perlu urusin dia, bos berhak marah ke dia kalau dia salah. Kamu sesama karyawan, tidak membayar dia kenapa semena-mena"

Dia semakin emosi. Lalu berbalik pelan meninggalkan tempatku sambil berkata "DASAR SATU KELUARGA SAMA SAJA"

 

Tujuan saya membuat petisi ini adalah untuk menegaskan bahwa perkataan bisa membuat seseorang trauma, dan itu sudah termasuk kategori menyakiti.

Lalu, saya ingin agar karyawan seperti Fina ditindak tegas oleh pihak toko emas Tj*** Jewelry supaya tidak ada lagi korban yang trauma dan memilih untuk keluar dari pekerjaannya. 

Saya mohon agar pihak Tj*** Jewelry Kudus segera menindaklanjuti masalah ini dengan menonton dulu rekaman cctv toko anda hari sabtu, 6 Agustus 2022, pukul 20.35. Semoga para pelaku terutama Fina dihukum atas perbuatannya dengan hukuman yang sebanding. 

 

Saya mewakilinya sebagai kakak, mewakili orang-orang yang bekerja, dan mewakili diri saya yang pernah merasakan bagaimana kekerasan verbal dalam pekerjaan itu terus ada.

Mari hapus kekerasan verbal dalam pekerjaan, dan ciptakan suasana kerja yang lebih baik.

Terimakasih

 

 

 

Dukung sekarang
Tanda tangan: 28Tujuan Berikutnya: 50
Dukung sekarang