Selamat Siang yang terhormat untuk :

Bapak Presiden Jokowi, Ketua, wakil dan Anggota DPR, Kepolisian RI, Densus88, BIN dan Militer, Ketum PDI-P Ibunda Megawati Soekarnoputri dan Walikota Surabaya Ibunda Tri Rismaharini, Ketum PSI Grace Natalie 

Mohon dipertimbangkan benar.

Orang2 yg di Indonesia aja msh banyak yg rasis dan juga teroris berkeliaran disini. Kalangan kepolisian, BIN, militer juga kewalahan mendeteksi bahkan sampai kecolongan kejadian bom berulang kali seperti yg terjadi di jakarta, surabaya dan kota lainnnya , bahkan mereka berani menyerang pos-pos kantor kepolisian yang menjadi penghalang bagi mereka, ditambah bom Bali sendiri sudah mencoreng nama Indonesia di mata negara luar yang dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri. Bahkan lebih miris lagi saat ini dilakukan oleh suami istri bahkan anak2 merekapun diikutkan dlm kasus bom bunuh diri yang dalam pikiran mereka adalah mati sahid membela agama adalah pasti msk surga dan ketemu 7 bidadari katanya, padahal dosa tidak menyadari bahwa mati seperti itu atau mengorbankan nyawa org lain itu adalah perbuatan terkutuk dan hina bahwa tidak diajarkan dan tidak ada kitab suci agama apapun. serta pasti oleh Allah dibuang ke dlm Api neraka tanpa proses pengadilan.

Tapi apakah mereka akan takut?? jawabnya adalah tidak sebab oyak mereka sudah dicuci oleh doktrin2 pengajaran yg salah dan telah masuk dan menyebar ke pelosok2. Negara telah berusaha memerangi mereka, tapi mereka ini sudah terlatih dan berpindah tempat kos / rumah kontrakan utk menghilangkan jejak.

Dalam hal ini negara kewalahan mendeteksi org2 yg rasis dan radikal yg telah berada di Indonesia meskipun program deradikalisasi yg dijalankan telah gagal, ini dpt diketahui melalui banyaknya postingan2 Hoaks, SARA, dll yang muncul di berbagai medsos yg membenci bahkan mengancam terhadap agama/suku Ras tertentu. serta pelarangan pendirian tempat2 Ibadah dgn dalih bangunan tdk memenuhi persyaratan ijin bangun. padahal sudah sesuai dan melalui proses yg ada. Dalam hal ini pihak negara, Kepolisian, Bin dan militer telah gagal.

Apalagi jika ditambah kepulangan kaum pengkhianat negara eks-isis yang berdarah dingin ini telah di gembleng, di doktrin cuci otak dan bahkan anak2 kecil yg masih berusia 8 tahun sudah diajari cara berperang dan pegang senjata serta diajarkan cara menembak target dan sasaran yang mereka anggap bersebrangan dengan pemikiran / falsafah mereka.
mereka tidak gentar dan bahkan tdk pny hati nurani dgn tidak segan2 menghabisi lawan mereka yg tdk sepaham dgn mereka bahkan nyawa mereka sendiripun dikorbankan dgn pemikiran membela agama isis yang sesat mereka yakini itu mereka pasti msk surga.

Saat ini, pemerintah akan mengadakan Ratas utk membahas kepulangan eks-isis yang mana sebelumnya, mereka bahkan bertekad untuk tidak kembali ke Indonesia dengan membakar passport mereka secara otomatis sudah kehilangan warga negara mereka dan seharusnya Pemerintah Indonesia HARUS mencabut kewarganegaraan mereka sejak mereka sudah bergabung, memproklamirkan janji setia dgn isis.

Mohon untuk Bapak Presiden RI untuk tidak memberi ruang dan tidak mengijinkan mereka masuk kembali ke negara tercinta ini. Sebab harus dipikirkan juga ,bahwa mereka ini akan sepeeti virus yang dapat menyebarkan ajaran2 isis ke tetangga, ke tempat ajaran agama2 lainnya yang akan mengkontaminasi warga lainnya utk bergabung dgn mereka, justru ini yg akan menjadi wabah yg akan membesar dan menyulitkan BIN, Densus88, militer yg ingin membuat negara kondusif menjadi tidak kondusif lagi sebab jumlah sel mereka akan semakin membesar dan berkembang di Indonesia.

Mereka bisa berpura2 janji setia kepada NKRI dan mengikuti semua persyaratan yg ada seperti mengikuti program deradikalisasi utk kembali ke tanah Indonesia, tapi setelah berada di Indonesia ,mereka akan mulai berkembang biak dan mempengaruhi semua org disekitarnya, bahkan virus ini lebih ganas daripada virus corona.

Selain itu, dalam hal investasi akan menjadi hal yang menakutkan, sebab mereka takut jika sudah berinvestasi, maka investasi mereka akan hilang dalam sekejab, sebab negara hancur lebur seperti suriah yang luluh lantak oleh tanah.

Mohon Pak Presiden Jokowi serta Anggota DPR untuk TIDAK memberikan ijin mereka eks-isis kembali ke Indonesia lagi. Lindungi nyawa kami warga yang berada di indonesia ini dari ancaman teror ataupun keadaan yang membuat kami tidak nyaman.
Jangan sampai karena menginjinkan eks-isis yang berjumlah lebih dari 600 orang, mereka akan menjadi setetes racun yang akan merusak susu sebelanga.
Siapa yang akan bertanggung jawab jika hal ini terjadi di Indonesia?? apakah jaminannya? serta yg menjadi penjaminnya apakah mempunyai rekam jejak reputasi yang baik??? dan apakah penjamin akan bersedia di hukum, apalabila ada kejadian bom kembali terjadi di Indonesia???

Kami ingin Hak untuk hidup sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam keadaan Damai, tenang, kondusif dan toleransi antar pemeluk Agama lain saling membantu, saling menolong, saling memaafkan, saling mengasihi satu dengan lainnya dan tidak ada rasa kebencian dan permusuhan di negara Indonesia tercinta ini.

Mohon JANGAN melepaskan Ratusan singa atau virus mematikan yang akan membuat keadaan Indonesia akan menjadi negara tidak berwujud negara Indonesia yang majemuk lagi.

Terima kasih Pak Presiden Jokowi, ketua, wakil  dan para anggota DPR ,BIN,  Kepolisian RI, Densus88, Militer dan Ketum PDI-P Ibunda Megawati Soekarnoputri dan Walikota Surabaya Ibunda Tri Rismaharini, Ketum PSI Grace Natalie 

Serta  Seluruh Warga Negara Indonesia, jangan sampai Saudara, Teman  dan bahkan kita sendiri yang menjadi korban Bom Bunuh diri akibat dipulangkannya eks-isis ke Indonesia.

Suara dan sumbangsih Anda sekalian menentukan Indonesia kedepannya, jangan sampai salah mengambil keputusan yang akan membuat menyesal ratusan hingga ribuan tahun kedepannya, bahkan sejarah akan mencatat hanya karena sebuah keputusan yang SALAH dengan mengijinkan mereka eks-isis masuk ke Indonesia.
Semoga Indonesia selalu dalam Perlindungan Tuhan Allah Yang Maha Esa.
Amin

NB: foto eks-isis setelah JANJI SETIA terhadap isis, melepaskan kewarganegaraan Indonesia dgn membuang dan kemudian membakar Passport Indonesia.