Skema restrukrisasi jiwasraya yang membunuh kami secara tidak manusiawi

Skema restrukrisasi jiwasraya yang membunuh kami secara tidak manusiawi
Bapak presiden kami yang terhormat , perkenalkan saya dengan Gunawan salah satu dari jutaan nasabah dari asuransi jiwasraya ingin meminta bantuan dari bpk presiden joko widodo . Kami tau bapak sangat sibuk dan tidak sempat membaca surat yang kami kirimkan melalui sekretariat maupun melalui media sosial . Melalui change ini kami ingin memohon bapak presiden untuk meninjau kembali skema restrukrisasi jiwasraya yang sangat memberatkann kami . Kami sudah menunggu selama lebih dari 2 tahun tanpa kejelasan sejak gagal bayar di tahun 2018 . Kami sedikit opstimis sewaktu pelaku korupsi jiwasraya dipidana dan disita asetnya . Tetapi kami sangat shock ketika mendengar tim restrukrisasi mengeluarkan skema yang menurut kami sangat tidak manusiawi . Skema yang dibuat sangat tidak memiliki keadilan bagi kami , dimana dalam skema tersebut ada 4 opsi . Dimana Opsi 1 nilai tunai dicicil 15 tahun tanpa bunga . Opsi 2 dipotong 29% dari nilai tunai dan dicicil 5 tahun tanpa bunga . Opsi 3 dipotong 31% dari nilai tunai dan dicicil 5 tahun tanpa bunga . Opsi 4 tetap dijiwasraya dengan aset unclean dan unclear . Bapak presiden bisa membayangkan apa yang kami alami . Ibarat kami sudah jatuh lalu tertimpa tangga . Kami sangat kaget sejak diumumkan gagal bayar tahun 2018 , kami selalu stres memikirkan nasib uang kami yang kami kumpulkan rupiah demi rupiah dari hasil keringat kami . terlebih dimasa pandemi kami sangat membutuhkan uang kami untuk kebutuhan hidup . Kami menaruh harapan besar untuk masa depan kami dan anak kami dengan mempercayakan kepada jiwasraya yang notabene adalah BUMN milik negara . Kami percaya negara tidak mungkin merampas hak kami . Sangat tidak bisa dibayangkan apabila skema yang sangat merugikan nasabah diterapkan . Kami masuk karena kami percaya , terlebih BUMN dan terdaftar OJK . Kami sangat memohon presiden memberikan keadilan untuk kami . Kami tidak ingin kasus ini menjadi preseden buruk untuk kepercayaan nasabah asuransi kedepan . Kami bukan koruptor , kami hanya rakyat kecil yang menginginkan hak kami kembali . Mohon bantuannya bapak presiden kami , kami bingung harus mengadu kemana lagi .