Gunakan lagu Indonesia Raya stanza ke dua untuk upacara bendera dan acara resmi lainnya.

Gunakan lagu Indonesia Raya stanza ke dua untuk upacara bendera dan acara resmi lainnya.

Dimulai
17 Juli 2022
Tanda tangan: 64Tujuan Berikutnya: 100
Dukung sekarang

Alasan pentingnya petisi ini

Dimulai oleh Zakaria Rahman

Untuk mengganti penggunaan stanza satu lagu Indonesia Raya dalam upacara bendera, dan penggunaan resmi lainnya, berubah menjadi menggunakan Stanza dua saja. 

a.       Pendahuluan

Kami percaya semua bagian dari lirik lagu Indonesia Raya berisikan pesan-pesan kemuliaan. Kemuliaan yang sudah diimpikan, disampaikan dan diperjuangkan oleh para pendiri bangsa. Maka dari itu, kami berpikir bukankah lirik penuh dengan pesan luhur dari para pejuang sebaiknya untuk paling tidak dinyanyikan? Bukankah lirik-lirik tersebut juga dapat dibilang sebagai doa bagi bangsa Indonesia?

 

b.      Lirik lagu Indonesia Raya tiga stanza.

Stanza I 

Indonesia tanah airku, Tanah tumpah darahku, Disanalah aku berdiri, Jadi pandu ibuku. Indonesia kebangsaanku, Bangsa dan tanah airku, Marilah kita berseru, Indonesia bersatu. Hiduplah tanahku, Hiduplah ne’griku, Bangsaku, Rakyatku, semuanya, Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya, Untuk Indonesia Raya. 

Stanza II

 Indonesia, tanah yang mulia, Tanah kita yang kaya, Di sanalah aku berdiri, Untuk s’lama-lamanya. Indonesia, tanah pusaka, P’saka kita semuanya, Marilah kita mendoa, Indonesia bahagia. Suburlah tanahnya, Suburlah jiwanya, Bangsanya, Rakyatnya, semuanya, Sadarlah hatinya, Sadarlah budinya, Untuk Indonesia Raya. 

Stanza III

 Indonesia, tanah yang suci, Tanah kita yang sakti, Di sanalah aku berdiri, N’jaga ibu sejati. Indonesia, tanah berseri, Tanah yang aku sayangi, Marilah kita berjanji, Indonesia abadi. S’lamatlah rakyatnya, S’lamatlah putranya, Pulaunya, lautnya, semuanya, Majulah Neg’rinya, Majulah pandunya, Untuk Indonesia Raya. 

Reff : 

Indonesia Raya, Merdeka, merdeka, Tanahku, Neg’riku yang kucinta! Indonesia Raya, Merdeka, merdeka, Hiduplah Indonesia Raya.

 

c.       Alasan.

·         Kami percaya lirik lagu Indonesia Raya akan membekas di jiwa rakyat Indonesia, dan sebagai doa kepada Tuhan yang maha kuasa untuk masa depan Republik Indonesia.

·         Stanza pertama lagu Indonesia sudah tidak relevan untuk kondisi Indonesia saat ini, yang sudah pada tahapan untuk menjadi negara sejahtera dan maju seperti di Stanza ke dua.

·         Lagu Indonesia Raya sudah diciptakan dengan tiga stanza, namun yang selalu digunakan hanya stanza pertama. Kami menyadari dan berasumsi bahwa tiga stanza tersebut mewakili tahapan dalam perkembangan bangsa Indonesia. Stanza pertama mewakili kondisi dan doa tentang pembangunan motor-motor penggerak dasar negara, atau dalam kata lain Rakyat Indonesia. Kemudian Stanza kedua berisikan pengingat dan penumbuh kesadaran akan kecintaan pada tanah air Indonesia. Lalu stanza ketiga mewakili doa bagi Negara Indonesia ketika sepenuhnya menjadi negara maju atau bahkan adidaya dan menjadi percontohan bagi dunia untuk selama-lamanya.

·         Kami melihat beberapa negara maju, membuktikan bahwa kemajuan mereka sesuai dengan lagu kebangsaan yang mereka nyanyikan.

d.      Pandangan kami terhadap ketiga Stanza lagu Indonesia Raya

1.      Stanza 1

Tanah air ->(membangun)-> Rakyat / SDM

2.      Stanza 2 

Tanah air <-(membangun)<- Rakyat / SDM

3.      Stanza 3

Tanah air ->(saling membangun selamanya)<- Rakyat / SDM

e.       Pembahasan.

Petisi ini berawal dari rasa penasaran kami terhadap lagu-lagu kebangsaan negara-negara maju di dunia. Dari lagu-lagu tersebut kami merasakan doa, semangat nasionalis dan optimis dari tiap-tiap negara maju. Dan hebatnya kita dapat melihat doa-doa mereka dikabulkan persis sesuai dengan apa yang mereka nyanyikan. Kemudian kita mulai membandingkan dengan lagu kebangsaan Indonesia saat ini, dan sampai disinilah kami beserta petisi ini.

 

Mengutip dari wikipedia, “Lagu kebangsaan dapat membentuk identitas nasional suatu negara dan dapat digunakan sebagai ekspresi dalam menunjukkan nasionalisme dan patriotisme”. Dari negara-negara pembanding yang kita dengar, menurut kami penggunaan kata “hidup” dan “bangun” dalam lagu Indonesia Raya stanza satu tidak membuat kami memiliki semangat dan ambisi berkontribusi untuk negara yang cukup mendidih ketika mendengar dan mengucapkannya. Makna yang kami dengar bukanlah sesuatu yang buruk namun hanya saja tidak membangun semangat nasionalis kami setinggi lagu-lagu negara pembanding. Lalu setelah mendengarkan lagu Indonesia Raya seutuhnya (tiga stanza) kami merasa leluhur kami sebenarnya telah menciptakan lagu ini untuk tiga fase perkembangan di masa mendatang. Mari kita coba bayangkan kembali saat leluhur kita pertama kali mendengar lagu Indonesia Raya ini di masa penjajahan di tahun 1928. Rasanya terdengar seperti mimpi yang sangat indah bagi rakyat Indonesia di masa-masa suram tersebut. Namun seiring dengan kemerdekaan Indonesia dan perkembangan jaman, ditambah menyanyikan lagu Indonesia hanya di stanza \satu terkesan tidak semembara kali pertama lagu ini diciptakan.

 

Memang benar saat ini, kita sebagai bangsa Indonesia harus terus “hidup” dan “membangun”, seperti pada stanza pertama. Namun bukankah kita juga ingin menjadi bangsa yang kaya, mulia, dan bahagia dengan kesuburan tanah, jiwa, dan raga. Semua mimpi-mimpi yang di utarakan para pejuang dan pendiri bangsa itu, seharusnya sudah kita jalani saat ini. Fase di mana Republik Indonesia seharusnya sudah melahirkan putra-putri bangsa yang memiliki keahlian, kemampuan, dan kemauan untuk mulai membangun negara. Kami merasa sekarang sudah waktunya rakyat Indonesia melakukan kontribusi kepada bangsa, mulai dari kalangan rakyat kecil hingga para petinggi. Sebesar apapun kontribusi yang dilakukan satu orang akan menjadi perubahan jika dilakukan bersama-sama seluruh penduduk Indonesia. Maka dari itu kami memiliki asumsi, kita harus mulai merealisasikan mimpi-mimpi di atas, dengan paling tidak menyadarkan seluruh masyarakat di Indonesia akan kewajibannya, melalui lagu Indonesia Raya stanza ke dua. Bagian dari lagu kebangsaan kita yang menurut kami paling relevan dengan keadaan dan fase Indonesia saat ini.

Sebelumnya kami mengatakan bahwa yang melatarbelakangi kami, untuk mengajukan petisi ini adalah ketika mendengar lagu kebangsaan lain. Maka dari itu kami akan menjabarkan apa saja lagu nasional tersebut dan kenyataan di negara maju tersebut.

  1. Das Lied der Deutschen atau Nyayian Jerman (Republik Federal Jerman)

    Stanza pertama

    (digunakan dari 1890-1945)

    Deutschland, Deutschland über alles,
    Über alles in der Welt

    Arti:

    Jerman, Jerman, di atas segalanya dimuka bumi

    fakta:  Jerman menjadi negara yang dilihat sebagai salah satu kekuatan dunia, dan sempat hampir menguasai seluruh benua Eropa. Hingga pada akhirnya Stanza pertama dilarang untuk dinyanyikan setelah perang dunia kedua. Saat ini Jerman hanya menggunakan stanza ke tiga sebagai lagu nasional mereka.

    Stanza ke tiga. (lagu kebangsaan yang digunakan Jerman hingga saat ini)

    Einigkeit und Recht und Freiheit
    Für das deutsche Vaterland!

    Arti:

    Persatuan dan Keadilan dan Kebebasan

    Untuk Tanah Air Jerman!

    Fakta: 

    Saat ini Jerman adalah negara demokrasi yang stabil secara geo-politik dan menempati posisi ke-6 dalam peringkat “negara dengan rakyat yang menaati hukum” oleh World Justice Project. (sumber: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5873694/10-negara-paling-taat-hukum-di-dunia-denmark-nomor-satu 

  2. The Star-Spangled Banner (lagu kebangsaan Amerika Serikat)

    Stanza pertama

    O'er the ramparts we watched, were so gallantly streaming?

    And the rocket's red glare, the bombs bursting in air,

    Gave proof through the night that our flag was still there;

    Arti:

    Apakah benteng yang kami amati, mengalir begitu gagah?

    Dan silau merah roket, bom meledak di udara,

    Memberi bukti sepanjang malam bahwa bendera kita masih ada;

    Fakta: Amerika Serikat merupakan negara adidaya yang memiliki kekuatan militer terbesar di dunia. (sumber: https://www.globalfirepower.com/countries-listing.php diambil: 16 Juli 2022 pukul 14:30 WIB) 

    Negara ini juga sudah melewati dua perang dunia, memenangkan keduanya dan masih eksis sampai saat ini. Semua fakta ini sesuai dengan Stanza pertama, yang bercerita tentang “bendera Amerika Serikat akan tetap berkibar meskipun melewati pertempuran seberat apapun”.

  3. Yìyǒngjūn Jìnxíngqú atau Barisan Para Sukarelawan (lagu kebangsaan RRC)

    Qǐlái! Bù yuàn zuò núlì de rénmen! Bǎ wǒmen de xiěròu, zhú chéng wǒmen xīn de chángchéng! Zhōnghuá mínzú dàole zuì wéixiǎn de shíhòu, měi gèrén bèi pòzhe fāchū zuìhòu de hǒushēng. Qǐlái! Qǐlái! Qǐlái! Wǒmen wànzhòngyīxīn, màozhe dírén de pàohuǒ, qiánjìn! Màozhe dírén de pàohuǒ, qiánjìn! Qiánjìn! Qiánjìn! Jìn!

    Arti:

    Berdiri! Orang yang tidak ingin menjadi budak!

    Bangun daging dan darah kita ke Tembok Besar kita yang baru!

    Ketika bangsa China berada pada kondisi paling berbahaya,

    Semua orang terpaksa mengeluarkan raungan terakhir.

    berdiri! berdiri! berdiri!

    Kita semua dalam satu hati,

    Tembak musuh yang berani dan maju!

    Tembak musuh yang berani dan maju!

    lanjutkan! lanjutkan!

    Fakta: 

    RRC saat ini adalah negara dengan lebih dari satu milyar populasi penduduk yang tersebar di seluruh dunia. Dalam aspek ekonomi negara ini memiliki pertumbuhan yang sangat besar. Bahkan dipredikisi pada tahun 2024 Tiongkok akan memimpin ekonomi dunia. (sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/4692134/4-negara-asia-diramal-dominasi-ekonomi-dunia-indonesia-kalahkan-jerman-dan-rusia 

    Sedangkan dalam hal militer mereka telah menempati posisi ke tiga setelah Amerika dan Rusia, dengan skor 0,0511 menurut Global Fire Power. (sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20220401072507-4-327827/20-negara-dengan-militer-terkuat-di-dunia-2022-ri-ke-berapa 

    Dilihat dari fakta-fakta ini, RRC seakan-akan sudah berhasil membangun tembok raksasa baru bersama rakyatnya yang terus maju dan berkembang.

Lagu-lagu tersebut merupakan sebagian yang sudah kami dengarkan dan bandingkan dengan fakta yang ada sekarang. 

f.   Harapan.

Kami untuk kedepannya berharap, agar dapat melihat dan merasakan secara langsung kejayaan Republik Indonesia yang selama ini hanya bisa kami dengar dan bayangkan cerita orang tua-orang tua kami. Semoga setelah petisi ini mendapatkan dukungan, kita akan mulai menyanyikan Stanza ke dua dari lagu kebangsaan kita. Mulai dari saat itu, kami berharap Republik Indonesia tercinta ini juga akan ikut maju, seperti doa-doa leluhur kita dalam isi lirik Indonesia Raya.

 

Dukung sekarang
Tanda tangan: 64Tujuan Berikutnya: 100
Dukung sekarang