Langkah Pdt. Gomar Gultom M.Th dan Pdt. Jacky Manuputy S.Th sebagai Ketum dan Sekum PGI yg mempertanyakan TWK dan memberi pembelaan kepada mereka yg tidak lulus test tsb adalah tidak sejalan dengan visi misi PGI. Tugas PGI tidak berpolitik praktis, tapi seharusnya menjadi wadah untuk melakukan pembelaan dan advokasi ke gereja-gereja yg mengalami masalah penutupan, pelarangan ibadah dsb. 

Apa yg mereka lakukan telah membuat banyak orang Kristen merasa terusik.  Pemikiran Ketum dan Sekum yang menganggap TWK adalah upaya pelemahan KPK adalah tuduhan yg tidak berdasar, karena apa yg dilakukan Pemerintah dengan melakukan TWK adalah untuk melihat kadar nasionalisme karyawan KPK, sehingga virus intoleransi tidak berkembang dan KPK akan menjadi lembaga yang benar-benar melakukan fungsinya tanpa pandang bulu.  Cinta tanah air dan tunduk kepada Pemerintah yang sah adalah kebenaran yg sejalan dengan Firman Tuhan tertulis dalam 1 Petrus 2:13-14, Roma 13:1-7. 

Berita yang dikutip dari BBC News Indonesia, 29 Agustus 2019, dikatakan "Setidaknya 200 gereja disegel atau ditolak dalam 10 tahun terakhir, apa yang seharusnya dilakukan Pemerintah?" Ini yang seharusnya menjadi fokus PGI dan bukan berada dalam politik praktis. PGI harus hadir dalam masalah-masalah yang dihadapi umat dalam menjalankan ibadahnya. Ini adalah ranah yang tepat bagi PGI