Wisuda menjadi salah satu momen yang paling ditunggu oleh semua mahasiswa, bahkan keluarga mereka. Namun apa jadinya kalau ternyata wisuda yang dinanti-nantikan justru memberikan kekecewaan.

Dimulai dari terpisahnya venue yang digunakan untuk menampung wisudawan yang dibedakan berdasarkan "prestasi". Pemisahan venue tersebut secara langsung menciptakan kesenjangan sosial diantara para wisudawan. Bagaimana tidak, kedua venue memiliki perbedaan yang sangat menonjol, bahkan secara kasat mata (padahal iuran yang dibayarkan sama).

Belum lagi urusan pendamping wisuda yang tidak diperbolehkan masuk area kampus lebih dari satu jam. Bukan hanya jumlah pendamping yang dibatasi, waktu kunjungan pun dibatasi. Pendamping wisuda yang diperbolehkan masuk pun tidak serta merta mendapatkan tempat yang memadai untuk melihat putra/putri/kakak/adik/saudara/temannya diwisuda.

Akses kendaraan yang tidak diperbolehkan masuk area kampus juga menjadi alasan mengapa pelaksanaan wisuda tahun ini sepertinya akan menjadi pelaksanaan wisuda terburuk sepanjang masa. Pendamping hanya boleh didrop off di depan gerbang kampus dan melanjutkan berjalan kaki ke venue tempat putra/putri/kakak/adik/saudara/temannya diwisuda.

Apakah serumit itu sehingga tidak ada venue yang lebih memadai untuk dijadikan tempat wisuda. Gunakanlah hak suara anda untuk memberikan dukungan agar wisuda dilaksanakan diluar kampus (venue lain yang lebih memadai).