Hari ini kita telah memasuki bulan Desember, bulan terakhir di tahun 2016, tak lama lagi kita akan menyambut 2017 dengan penuh harapan baru. Harapan tersebut tak luput terhadap harapan mendapatkan pemimpin yang baik di negeri tercinta ini.

Sayang begitu sayang 30 November 2016 kemarin telah terselenggara pelantikan Setya Novanto sebagai ketua DPR yang berjalan dengan damai dan lancar. Setya Novanto diusung oleh Golkar dalam Pleno Partai kembali memenuhi berbagai media publik. Tentu hal ini sangat mengejutkan dan menimbulkan berbagai reaksi bingung, kecewa dan juga marah dari masyarakat.
Meskipun Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyatakan bahwa alat bukti yang dibawa tidak sah sebab dilakukan secara ilegal, tetapi kasus ini sejatinya masih belum selesai, mengingat keberadaan alat bukti untuk mempermulus perpanjangan Freeport di Indonesia masih meninggalkan bekas noda hitam dalam kasus Setya Novanto.

Pernyataan MK tentang ketiadaan alat bukti yang sah jelas tidak menafikkan bahwa kejadian tersebut telah dilakukan. Sejatinya seorang pemimpin tertinggi dalam lembaga selevel DPR haruslah merupakan figur yang bersih dan bebas dari segala tindak perilaku korupsi. Seorang pemimpin negara dalam lembaga yang sedemikian strategis haruslah menjadi contoh bagi masyarakat. Pengangkatan kembali Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI adalah sebuah penistaan terhadap moral dan etika sebab penyelesaian kasus Papa Minta Saham yang masih menimbulkan kontroversi dan pertanyaan besar.

Dengan ini kami mengajak kalian semua untuk menandatangani petisi ini, bersama-sama kita menolak serta mengecam dilantiknya Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI dan meminta Setya Novanto mundur dari jabatannya sekarang! Apakah kita semua sudi mempunyai ketua Dewan Perwakilan Rakyat yang memakan uang rakyat, mengambil apa yang bukan menjadi haknya?
Kami yakin masih banyak orang jujur dan berintegritas yang layak menjadi ketua DPR RI!

Arya Adiansyah

F. Psikologi 2012

Ketua BEM UI 2016