Darul 'Amal, sebagai sebuah lembaga pendidikan terpadu, yang memadukan antara sistem pembelajaran/sekolah umum dengan sistem pesantren merupakan hasil kerja keras dan usaha sekaligus doa tanpa henti dari Dr. Umay M. Djafar Shiddiq, MA. (akrab disapa Pak Umay). Sudah puluhan tahun beliau berjuang dalam merintis Darul 'Amal untuk menghasilkan generasi yang unggul dalam ilmu dunia dan ilmu akhirat serta mendidik para santri untuk senantiasa berperilaku yang baik dan benar sesuai dengan ajaran Islam. Melalui sistem pembelajaran al-Quran tematik yang diberi nama Tafhim al-Quran, beliau berusaha dengan sunguh-sungguh untuk menanamkan nilai-nilai al-Quran kepada para santri, tenaga pengajar dan kependidikan, dan masyarakat di sekitar linkungan pondok pesantren.

Pada tahun 2018 yang lalu, Allah memanggil beliau. Sosok guru yang juga merupakan panutan pergi. Secara otomatis, bisa dikatakan hilanglah sosok guru tersebut di mata para santri dan masyarakat. Sejak wafatnya beliau, kepemimpinan pesantren diambil alih oleh anaknya. Sejak saat itulah, berbagai persoalan mulai muncul dalam tubuh Darul 'Amal, mulai dari manajemen yang tak beres hingga menyentuh persoalan akidah. Puncaknya, pada Senin, 25 November 2019 yang lalu, masyarakat sekitar bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat menyerbu Darul 'Amal untuk menyampaikan sikap protes atas kepemimpinan putra Pak Umay di Darul 'Amal yang dinilai banyak melakukan penyimpangan.

Diharapkan dengan adanya petisi ini, Ikatan Alumni Darul 'Amal (ILMIDA) dapat memberikan perubahan positif bagi Darul 'Amal, sehingga  Darul 'Amal dapat terus berjalan di atas rel yang ada alias tidak menyimpang.