Tolak Perang IRAN VS USA (No War)

Tolak Perang IRAN VS USA (No War)

Kalau dua orang berkelahi, kita wajib melerai tanpa memikirkan latar belakang keduanya. Jika sayup terdengar “biarin saja, kan bukan sebangsa, seagama dengan kita,” maka itu adalah bisikan setan.
Sering terjadi, warga sebuah kota saling angkat saja, membakar dan membunuh setelah dua orang adu mulut dan berantem. Itulah mengapa perkelahian dua orang jangan didiamkan apalagi divideokan.
Jika untuk tarung tangan kosong kita bertindak, tentu kita akan berbuat lebih mencegah perang antara Iran dan Amerika serta sekutunya. Melerai, mendamaikan termaktub dalam tujuan didirikannya Indonesia “melaksanakan ketertiban dunia.”
Perang besar sudah dimulai. China, Russia sepertinya di pihak Iran, sementara Inggris dan beberapa negara Eropa bersama Amerika. Apa yang awalnya diduga sebagai “local disaster” bisa berubah menjadi perang dunia (world war), dan itu sangat mengerikan. Terbayang jenazah wanita, anak-anak, orangtua dan dendam kesumat setelah perang, dan akan perang lagi.
Tidak cukup di hati, kita orang Indonesia perlu meneriakan penolakan terhadap perang dan ketidakadilan global, lewat apapun termasuk lewat media sosial dan menandatangi petisi ini. Kelak anak cucu kita bisa melihat bukti bahwa kakek neneknya adalah pecinta perdamaian.
Soekarno pernah mengatakan di Sidang Umum PBB, 30 September 1960. “Bukan pelucutan senjata yang menyebabkan perdamaian, tapi pelucutan kebencian dari hati manusia”.
Bung Hatta jauh hari mengingatkan, "masa depan negara (dunia) tidak bisa diserahkan kepada orang per orang". Masa depan dunia tidak bisa diserahkan pada keputusan Ali Khamenei, Donald Trump dan jajarannya. Kita sebagai orang Indonesia, pengguna internet dan warga dunia harus mencegah perang.
Pengaruh kedua negara ini memang kuat di Indonesia. Mereka kerap mengajari Indonesia tentang toleransi beragama, bahaya radikalisme, namun mereka justru pamer senjata pembunuh massal yang mematikan kebahagiaan dan merusak lingkungan. Sekarang saatnya kita memengaruhi, memaksa mereka agar berhenti mengorbankan nyawa manusia dan merusak lingkungan.
Salam, Hariqo Wibawa Satria